alooo, selamat pagi maniezzz (づ ̄ ³ ̄)づ
enjoy~
***
Besok adalah hari di mana Ziel secara resmi akan menjadi seorang Dominic, sudah saatnya Ziel pindah ke Mansion, yang berarti hari ini adalah hari terakhir remaja manis itu tinggal di Panti.
Seperti biasa, suasana Panti di pagi hari ini terlihat ramai karena ocehan yang berasal dari Ziel dan Fariz. Duo bocah kematian itu terlihat heboh sendiri, keduanya membahas berita yang sedang panas, mulai dari selebriti hingga tetangga Panti. Tristan hanya menyimak sesekali menganggukkan kepala karena terkadang setuju dengan pendapat duo bocah yang sedang bergibah itu.
Hari ini Sinta berencana mengajak Ziel, Fariz, Karina, Tristan dan semua warga Panti untuk menghabiskan waktu bersama. Maka dari itu mulai dari sarapan pagi hingga makan malam nanti akan mereka lakukan bersama-sama di halaman belakang Panti, menikmati waktu terakhir bersama Ziel.
Perihal Ziel yang akan pergi, semua warga Panti sudah mengetahui hal itu tentunya kecuali Ziel, nanti malam Sinta akan mengajak putranya itu berbicara empat mata.
"Wih! Ada apa nih, kok banyak banget Bun?" Tanya Ziel melihat semua belanjaan yang baru saja dibeli oleh Sinta dan Karina.
Karina yang baru kembali setelah mencuci tangan, dengan iseng menoel hidung adiknya itu, "Oh adik manis ini belum tau ya~"
"Ish idung adek jadi basah kak!" Protes Ziel sambil membersihkan hidungnya menggunakan ujung sweater.
"Kaya ada yang ngedumel?" Iseng Karina.
"Kakak ih! Adek ngambek aa, kakak dilarang ngobrol sama adek, wlek!" Balas Ziel sambil menjulurkan lidah, mengejek.
"Eh ga bisa gitu dong. Ziel, adikku yang tampan, wangi dan manis, tolong maafkan kakakmu ini ya yaaaa," Bujuk Karina.
"Kok kaya ada yang ngomong ya?" Ujar Ziel sambil mencuri pandang ke arah Karina.
Karina tertawa gemas, lalu sebuah ide jahil melintas di otaknya. "Ada yang nakal nih, gelitikin aja kali ya."
Ziel yang mendengar itu pun langsung siaga satu, ia adalah orang yang sensitif, disentuh sedikit saja sudah merasa geli apalagi digelitik. Tanpa aba-aba, Karina langsung berlari mengejar Ziel, dan terjadilah aksi kejar-kejaran antara kakak beradik itu.
Sinta yang melihatnya hanya tersenyum maklum, kedua anaknya itu sama saja, jika bukan Karina yang lebih dulu mencari ribut maka Ziel lah yang akan memulai.
"BUNTA TOLONG! EL DI KEJAR NENEK LAMPIR!!"
"HEH SEMBARANGAN! ANAK NAKAL HARUS DI HUKUM!"
"AAAAAAAAAAA BUNTAAAAAAAAA"
.
.
.
Aksi kejar-kejaran dan teriakan maut itu akhirnya terhenti, membuat suasana Panti menjadi sunyi dan terasa lebih damai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ziel Alexander Dominic [END]✔️
FanfictionZiel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka." - Theine "Diam atau Daddy hukum." - Hendrick "Adek mau cokelat?" - Zergan "Nakal." -Damian "Tua...