alo maniess╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・
enjoy~
***
Pukul 13.30, saat ini anggota keluarga duduk berkumpul di ruang depan, kecuali Ziel. Apa yang sedang di bicarakan oleh para Dominic ini? Mereka sedang membahas tentang Ziel yang akan bersekolah. Para tetua tentu setuju, apalagi mengingat Ziel yang belum pernah merasakan bangku sekolah, membuat mereka tak sabar menantikan momen mengantar si kecil ke hari pertamanya sekolah.
"Kesayangan Oma akan sekolah." Ucap Grace memulai pembicaraan.
"Home schooling?" Tanya Damian.
"Tergantung pilihan baby." Jawab Hendrick.
Mendengar itu para tuan muda merasa keberatan kecuali Zergan dan Jargas, jika Ziel memilih untuk sekolah umum maka mereka memiliki lebih banyak waktu untuk memonopoli sang adik.
Saat ini Zergan dan Jargas menempuh pendidikan di SMA NEO ULITSA, sekolah milik Mattheo. Keduanya duduk di bangku kelas 12. Mengingat betapa posesifnya keluarga Dominic tentunya Ziel juga akan bersekolah di sana.
"Pendidikan adalah hal yang penting dan Dominic mewajibkan itu."
Semuanya mengangguk, membenarkan perkataan tuan utama Dominic. Setiap generasi Dominic selalu menempuh pendidikan dengan baik, berarti hal yang sama juga berlaku untuk Ziel.
"Kenapa tidak home schooling saja? Adikku terlalu manis, rasanya tidak rela berbagi dengan dunia luar." Ucap Damian.
"Benar dan apakah akan baik-baik saja jika bayi sekolah di luar?" Ujar Peter, sekolah itu memang milik sang papi namun hari buruk tidak tercatat di kalender, musuh keluarga pun mengintai dari berbagai arah.
"Jangan pernah berpikir jika baby akan sendiri, ke mana pun kakinya melangkah daddy pastikan seseorang akan selalu mengikutinya."
"Pasti daddy menambah bodyguard untuk baby." Ucap Jargas.
"Tentu, mereka bahkan sudah ada di sini."
"Siapa?"
"Arkan dan Felix."
Theine menoleh, ia tau kedua bodyguard itu adalah teman dekat Tristan, mereka bertiga sebelumnya adalah tim mata-mata dan eksekusi musuh, kemampuan mereka setara dan di atas rata-rata, Theine tak perlu merasa terlalu khawatir.
"Hanya tiga orang?" Ujar William.
"Tidakkah terlalu sedikit?"
"Tristan, Arkan dan Felix akan menjaga dari jarak dekat, ada bodyguard lain yang daddy siapkan untuk menjaga dari jauh."
"Apa bayi sudah berkenalan dengan mereka dad?"
"Belum."
Perbincangan singkat itu berakhir, untuk saat ini mereka hanya merencanakan dan belum menentukan tanggal bungsu Dominic akan bersekolah. Mereka masih ingin menghabiskan waktu yang banyak bersama si kecil, lagi pula sekolah itu adalah milik keluarga Dominic, kapan pun Ziel ingin bersekolah ia hanya perlu mengatakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ziel Alexander Dominic [END]✔️
FanfictionZiel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka." - Theine "Diam atau Daddy hukum." - Hendrick "Adek mau cokelat?" - Zergan "Nakal." -Damian "Tua...