Selamat sore╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・
yok tim Andreas silakan muncul ke permukaan awokawok
enjoy~
***
Hari sudah berganti pagi dan semua orang akan menyibukkan diri dengan berbagai macam kegiatan kecuali Ziel yang saat ini sedang merebahkan diri pada sofa ruang keluarga. Ia masih belum masuk sekolah dan berleha-leha saja, membuatnya tampak seperti pengangguran kaya raya.
Tadi setelah mandi, sarapan dan semua anggota keluarganya yang laki-laki pamit untuk pergi, bungsu Dominic ini seperti biasa ikut mengantarkan semuanya ke pintu depan hingga mobil-mobil mewah meninggalkan pekarangan Mansion.
Sebenarnya masih ada satu orang yang belum berpamitan atau sudah pergi tapi tak bilang-bilang padanya?
"Krokha."
Gotcha! Baru saja dipikirkan, orang yang dimaksud saat ini muncul di hadapan Ziel.
"Kakak"
Andreas mendekat dan langsung membawa Ziel ke dalam gendongan koala.
"Masih sakit?" Tanya Andreas sambil melihat ke arah lutut sang adik.
Ziel menggeleng pelan lalu menggoyangkan kakinya dengan cepat, "Udah engga kakak~"
"Hm, bagaimana jika ikut kakak ke perusahaan?"
"Adek boleh ikut?"
"Tentu."
"Nanti adek ganggu kakak."
"Tidak."
"Oki doki, adek ikut!"
Senyum cerah terbit pada wajah manis Ziel, hari ini ia akan pergi keluar lagi, tentu si kecil merasa senang.
Andreas berjalan ke depan sementara Ziel yang berada di gendongannya, meletakkan dagu di bahu lebar Andreas.
"An."
"Hm." Andreas menghentikan langkahnya saat mendengar suara sang mami, Stevanya yang memanggil dirinya.
"Baby kenapa?"
"Mami, adek mau ikut kakak ke perusahaan hehe~"
Perkataan Ziel membuat Stevanya kembali melihat ke arah Andreas, yang dibalas dengan anggukan oleh sulungnya itu. Wanita itu tersenyum, baguslah untuk hari ini si kecil tidak akan merasa bosan dan kesepian.
Stevanya mendekat dan mengusap lembut pipi Ziel, "Bayinya mami terlihat senang sekali.
"Hehehehe~"
"An, bagaimana dengan makan siang?" Tanya Stevanya, makanan semua anggota keluarga harus dijamin keamanan dan kebersihannya terutama untuk si kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ziel Alexander Dominic [END]✔️
FanfictionZiel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka." - Theine "Diam atau Daddy hukum." - Hendrick "Adek mau cokelat?" - Zergan "Nakal." -Damian "Tua...