81 - Punishment

21K 1.9K 274
                                    

Selamat sore╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat sore╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

up dulu sebelum beneran hiatus˘ ³˘

enjoy~

***

Hari sudah menjelang malam seperti biasa Ziel duduk di ruang keluarga menonton tv yang sedang menayangkan acara favoritnya, bungsu Dominic itu juga sedang menunggu sang kakak yang belum kembali dan menunjukkan batang hidung padahal waktu telah menunjukkan 18.00, sudah lewat dari jam kakak sulungnya itu pulang.

Ziel meraih ponsel dan disaat bersamaan ada sebuah notif pesan masuk yang berasal dari sang kakak.

Si kecil yang merasa kesal langsung meninggalkan ruangan keluarga dan berlari menuju ke arah lift, tindakan tiba-tiba itu membuat Arkan dan Felix yang sedari tadi berjaga di belakang dengan cepat mengejar sang tuan kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Si kecil yang merasa kesal langsung meninggalkan ruangan keluarga dan berlari menuju ke arah lift, tindakan tiba-tiba itu membuat Arkan dan Felix yang sedari tadi berjaga di belakang dengan cepat mengejar sang tuan kecil.

"Tuan kecil!"

Ziel memilih abai dan masuk ke dalam lift setelah sampai di lantai atas, bungsu Dominic itu langsung masuk ke dalam kamar, menutup pintu dengan kuat dan menguncinya dari dalam. Arkan dan Felix yang kalah cepat, mengetuk pintu sambil memanggil Ziel berharap sang tuan kecil segera membuka pintu.

Suara pintu yang diketuk ribut menarik perhatian Zergan yang baru saja keluar dari kamar, "Apa yang terjadi?"

"Tuan muda, tuan kecil mengunci diri di dalam kamar."

Zergan mengernyitkan dahi tadi sang adik sedang anteng menonton di bawah dengan moodnya yang masih baik-baik saja, remaja tampan itu berdiri tepat di depan pintu kamar sang adik dan mencoba untuk membukanya, benar saja pintu itu memang dikunci.

tok

tok

"Adek."

Tak mendapatkan sahutan membuat Zergan akhirnya kembali memanggil sang adik.

"Adek, ini kakak."

"Zergan, kenapa nak?" Tanya Hendrick, sama seperti Zergan tadi, pria itu baru saja keluar dari kamar.

Ziel Alexander Dominic [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang