88 - Dark Desires

18.5K 1.6K 807
                                    

Selamat pagi╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat pagi╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

🔞🔞 ˘ ³˘

VOTE VOTE VOTE

enjoy~


***

Senyum tak luntur dari wajah Ziel, pernyataan semalam membuat hati bungsu Dominic itu berbunga-bunga, begitu pula dengan Theine yang hari ini lebih sering tersenyum.

Hal yang selama ini dinantikan oleh sang enigma akhirnya terwujud, Zainka-nya sudah berada dalam genggaman tinggal selangkah lagi untuk membuat si kecil menjadi miliknya seutuhnya.

Waktu menunjukkan pukul 08.00 tadi setelah menyelesaikan sarapan, Theine membawa Ziel ke ruangan pribadi untuk menemaninya bekerja.

"Lagi?" Tanya Ziel yang sedang duduk di sofa sambil bertopang dagu, si kecil suka menghabiskan waktu bersama sang kakak tapi jika diminta untuk menemani bekerja rasanya sangat membosankan.

Melihat raut wajah jengah Ziel membuat Theine tersenyum tipis dan berdiri, menggendong sang adik lalu menuju ke sebuah lemari besar berwarna hitam.

"Buka."

"Heum ok!"

Seperti yang diperintahkan oleh sang kakak, Ziel membuka lemari dan mata belo bungsu Dominic itu seketika melebar, lemari ini dipenuhi oleh berbagai macam makanan.

"Wah!"

"Semuanya milik Zainka."

"Kakak ga bercanda kan?!"

"Tidak."

Ziel tersenyum lebar lalu mencium pipi Theine, "Terima kasih kakak!"

"Hm, sama-sama."

Setelah mengambil beberapa camilan, Theine membawa Ziel ke arah sofa, dibanding meja kerja enigma itu lebih memilih untuk membaca laporan di sofa agar bisa berdekatan dengan sang adik.

"Adek mau duduk sendiri aja."

"Baik."

Theine menurunkan Ziel di sofa lalu duduk di sebelahnya, enigma itu meraih laptop dan mulai memeriksa satu per satu laporan perusahaan sambil sesekali melihat ke arah sang adik yang asik mengunyah makanan.

"Lirik terooos, kakak mau?" Ujar Ziel sambil menyodorkan sebuah biskuit ke arah sang kakak sementara Theine diam dan melihat biskuit itu tak minat, ingatkan jika enigma itu tak menyukai makanan manis kecuali ehem bibir sang adik.

"Kenapa liatin aja? Udah adek pilihin, biskuit ini ga manis kan kakak ga suka manis."

"Hm."

"Ayo buka mulutnya, aaaaaa~"

Ziel Alexander Dominic [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang