75 - Hickey

18.6K 1.8K 436
                                    

Selamat malam╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat malam╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

siapa yang lagi-lagi ketipu?˘ ³˘

enjoy~


***

Ziel mengerjapkan mata mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk dalam retinanya, sejenak merenggangkan tubuh membuat seseorang yang sedang memeluk pinggang rampingnya dari arah belakang juga ikut terbangun.

"Selamat pagi, Zainka." Bisik Theine dengan suara berat dan serak khas orang bangun tidur membuat Ziel sedikit terlonjak kaget.

Bungsu Dominic itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling dan baru ingat jika semalam ia tidur di kamar sang kakak.

"Selamat pagi k-kak.." Balas Ziel dengan sedikit canggung membuat Theine tersenyum tipis lalu dengan cepat membalik tubuh sang adik.

Ziel yang mendapatkan perlakuan demikian langsung menutup kedua mata karena melihat sang kakak yang masih shirtless, menampakkan tubuh berotot dengan 8 kotak diperutnya.

"Zainka."

Theine menarik Ziel membuat tubuh keduanya menempel sempurna, apa yang dilakukan oleh sang enigma sukses membuat yang lebih kecil menahan napas.

Melihat sang adik yang malah malu-malu dan tak cerewet seperti biasanya membuat Theine mendengus, tanpa rasa bersalah disertai wajah tak berdosa, tangan besar Theine terangkat dan menepuk kuat bokong si kecil.

PLAK!

"ADUH!! APASIH KAK!"

Nah ini yang Theine inginkan, teriakan membahana dan sikap tantrum Zainka-nya yang selalu berhasil membuat sang enigma terhibur.

PLAK!

"KAKAK!"

"Marah-marah lagi."

"Apa sih?! Aneh banget!"

Cibir Ziel, bungsu Dominic yang terlihat sangat kesal itu sudah mengambil ancang-ancang untuk kabur, Theine yang menyadari itu dengan cepat memeluk pinggang ramping sang adik tak membiarkannya pergi ke mana-mana bahkan sekarang mulut Theine sudah berada tepat di samping telinga si kecil.

"Mau ke mana, hm?" Bisik Theine sambil memberikan gigitan kecil.

"Ugh k-kak.."

Tangan yang lebih kecil menahan dan mendorong kuat dada bidang sang enigma mencoba memberikan jarak agar detak jantungnya yang sedang berdisko ria tak di dengar oleh sang kakak namun percuma saja, Theine sudah menyadarinya bahkan enigma itu juga merasakan hal yang sama tapi sang adik hanya tak menyadarinya.

"Sensitif sekali."

"K-kakak ngeselin! Adek ga suka ya!" Ujar Ziel sambil berusaha mendorong Theine yang lagi dan lagi hanya berakhir dengan sia-sia.

Ziel Alexander Dominic [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang