58 - Intense

21.1K 2.2K 564
                                    

Selamat sore╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat sore╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

ch Ini paling banyak yang request anjay slebew~

enjoy~

***

Hari ini Theine pulang lebih cepat, pukul 17.00 dan tidak lagi pulang terlambat seperti kemarin, tak ingin melihat Zainka-nya kembali mengoceh lalu berakhir merajuk.

Saat melewati ruang keluarga, sulung Hendrick itu itu tak melihat keberadaan sang adik membuatnya dengan cepat melangkah ke atas untuk menemui si kecil.

tok

tok

"SIAPA?" Sahut Ziel dari dalam.

ceklek

Theine membuka pintu, Ziel yang melihat keberadaan sang kakak di ambang pintu langsung berteriak antusias dan berdiri untuk memeluk empunya, melupakan alasan kenapa ia berdiam diri di kamar adalah karena kakinya yang terasa ngilu dan perih saat di tekuk, gerakannya yang tiba-tiba membuat Ziel seketika terduduk di lantai dan mengaduh sakit.

Bruk!

"HUWAAAAAAAAAAAA!"

Theine dengan cepat mendekat dan menggendong bridal style sang adik.

"Aduh aduh sakit kak!"

Ngilu kembali dirasakan oleh si kecil, setelah lutut sekarang bokong teposnya ikut-ikutan mencium lantai.

Melihat Ziel yang begitu kesakitan dan memar dan luka di lutut sang adik membuat Theine mendatarkan wajah, siapa yang lagi-lagi berani melukai Zainka-nya?

Theine duduk dan meletakkan Ziel di pangkuannya sementara Ziel masih meringis, sial sekali hari ini, begitulah pikirnya.

Dari arah belakang Theine menarik dagu Ziel membuat yang lebih kecil seketika mendongak lalu membawa tangan besarnya untuk menyingkirkan rambut yang menutupi dahi sang adik.

cup

"Siapa?"

"Heum?" Ziel mengerjapkan mata, tak paham dengan maksud sang kakak.

"Ini." Theine mengelus lembut lutut Ziel membuat si kecil kembali meringis.

"Ish kok malah disentuh sih?! Perih tau!"

Theine tak menghiraukan itu dan memilih untuk menarik lembut kepala Ziel, membuat yang lebih kecil menoleh ke belakang, "Siapa, hm?"

"Orang aneh!"

Theine diam, masih menunggu Zainka-nya untuk bercerita sementara Ziel kembali menoleh ke depan dengan bibir yang mencebik, bungsu Dominic itu menjelaskan mengenai insiden tadi dengan menggebu-gebu.

"Tadi adek sama Tantan, Lili dan Nana pergi ke toko mami nah abis makan siang adek mau ambil kue terus ada orang nyebelin yang ternyata mau ambil kue yang adek mau yaudah deh adek ga jadi ambil dan ngalah aja tapi pas adek mau cari kue yang lain, dia malah dorong adek!..."

Ziel Alexander Dominic [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang