Selamat malam╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・
rindu tidaaaaaa?˘ ³˘
enjoy~
***
Rencana untuk pergi berdua tentu tidak terealisasi, Theine tetap membawa bodyguard untuk berjaga-jaga termasuk trio anak ayam yaitu Tristan, Arkan dan Felix sementara untuk keperluan lain seperti memasak dan kebersihan, di sana sudah ada para maid yang memang dipekerjakan khusus untuk mengurus Villa.
"Sudah siap untuk berangkat?" Tanya Hendrick pada si bungsu yang saat ini berada dalam gendongan koalanya.
"Udah!"
"Bahagia sekali yang mau liburan." Ucap Peter sambil menusuk-nusuk pipi mochi Ziel.
"Iya dong, emangnya om yang ga diajak, wlek!"
Nyut!
"Aw sakit tau!"
"Sikit tii." Ujar Peter dengan senyuman menyebalkan.
Plak!
"Aduh! Itu menyakitkan bayi."
Peter mengelus pelan dahinya yang baru saja mendapatkan geplakan lima jari dari Ziel sementara tersangka pengeplakkan memalingkan wajah sambil mendengus kesal sekaligus puas.
"Bodo amat!"
"Bayi~"
"Ish! Jangan pegang-pegang adek!"
Bukan Peter namanya jika berhenti begitu saja, remaja tanggung bahkan dengan jahil memegang kuat kedua tangan Ziel membuat yang lebih kecil kembali merengek.
"Huweeeee daddy!"
Ziel mendongak, menatap dengan maksud meminta bantuan pada sang daddy namun Hendrick hanya tersenyum membiarkan sang keponakan berbuat jahil kepada bayi manisnya.
"Iya baby?"
"Daddy! Omnya nih!"
Ziel menggoyangkan tangannya berharap cengkeraman kuat sang kakak sepupu akan terlepas. Peter baru saja akan membuka mulut namun sebuah tangan sudah lebih dulu menarik kencang telinganya.
"ADUH ADUH!"
"Apa yang tadi mama katakan, Peter?"
"Jangan menjahili- AW! SAKIT MA!"
"Jangan apa?"
"Jangan menjahili baby!"
"Lalu?"
"Maaf maaf maaf!"
"Lepaskan tangan bayi kesayangan mama, sekarang."
"Siap ma!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ziel Alexander Dominic [END]✔️
FanficZiel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka." - Theine "Diam atau Daddy hukum." - Hendrick "Adek mau cokelat?" - Zergan "Nakal." -Damian "Tua...