98 - Run Away

12.4K 1.3K 259
                                    

Selamat siang╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat siang╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

VOTE VOTE VOTE.

enjoy~

***

Waktu menunjukkan pukul 21.00 terlihat Ziel berjalan santai dengan senyum yang menghiasi wajah manisnya, bungsu Dominic itu baru selesai menemui sang daddy dan saat ini sedang menuju kamar kakak sulung.

Ceklek

Ziel mengintip dari celah pintu, "Kakak?"

Sudah beberapa kali memanggil dan tak mendapat sahutan membuat Ziel memutuskan untuk masuk, kepala si kecil celingak-celinguk mencari keberadaan sang kakak.

"Mana sih? Daddy bilang ada di kamar."

Ziel mengelilingi kamar sambil berteriak kencang memanggil nama sang kakak, si kecil memeriksa kamar mandi, ruang kerja, balkon, walk in closet dan membuka connecting door untuk melihat apakah kekasih tampannya itu ada di kamarnya namun nihil, sang enigma tak ada di sana.

"Ke mana dah? Yuhu kakak~ kakak di mana~"

Ziel bahkan sampai memeriksa ke bawah tempat tidur dan lemari, siapa tau sang kekasih bersembunyi di sana namun tak lama bungsu Dominic itu menggeplak kepalanya sendiri.

"Anjir gue ngapain sih, titan segede gapura kabupaten mana muat buat sembunyi di sini."

Ziel mendengus sambil menggerutu si kecil naik ke atas kasur dan membaringkan diri, mungkin sang kakak sedang ada urusan yang mengharuskan kekasih tampannya itu untuk meninggalkan kamar.

Tanpa Ziel ketahui nyatanya sedari tadi Theine berada di dalam kamar, sang enigma sedang melakukan sesuatu di ruang rahasia yang tidak terjangkau oleh orang lain termasuk si kecil karena pintu ruangan itu menyatu dengan sebuah lemari yang memiliki kunci khusus untuk membukanya.

Theine melihat ke layar monitor cctv yang merekam seluruh bagian kamar, saat ini di atas tempat tertidur terlihat kekasih kecilnya yang sedang rebahan santai dengan kaki bergoyang ke kiri dan kanan, mengusir rasa bosan.

Sang enigma masih betah mengawasi kekasih kecilnya dan belum ada niatan untuk keluar, enigma itu tertawa karena melihat si kecil yang sedang berguling ke sana kemari dan menghentak-hentakkan kaki, sepertinya kelinci kecil itu sudah merasa kesal.

Drrtt

Drrtt

Theine melirik ponselnya yang berdering dan terlihat panggilan masuk yang berasal dari kekasih kecilnya, enigma itu memilih abai tak berniat untuk mengangkatnya membuat si kecil kembali menghentakan kaki.

"Asem sok sibuk banget anjir!"

10 menit berlalu akhirnya Theine berdiri dan melangkah keluar untuk menemui Ziel yang mulai tantrum, sang enigma masuk ke ruang kamar dan berjalan menuju tempat tidur lalu tanpa mengatakan apa pun langsung mengambil ponsel milik si kecil.

Ziel Alexander Dominic [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang