Selamat sore....
🌨🥀💔
***
Theine berjalan menyusuri sebuah ruangan putih, tidak ada tanda-tanda kehidupan, hanya ruangan sunyi dan hampa.
Sebuah cahaya menuntun sang enigma untuk keluar, di depan sana ada lapangan luas, di tengahnya ada rumah pohon yang di bawahnya ada sebuah ayunan tergantung namun bukan itu yang menjadi pusat perhatian Theine melainkan seseorang yang duduk di atas sana..
"Zainka?"
Gerakan ayunan terhenti dan seseorang yang sedang menunduk di atas ayunan seketika mendongak.
"Zainka?!"
Itu adalah Ziel.. Ziel-nya.
Si kecil tersenyum manis, sangat manis hingga membuat Theine tanpa sadar meneteskan air mata.
"Kakak."
Ziel merentangkan tangan memberi kode agar sang kakak agar mendekat, tak menyiakan kesempatan Theine dengan cepat berlari dan memeluk erat tubuh Ziel.
Kenapa ringan sekali.. Theine seperti memeluk sebuah kapas...
Theine menciumi setiap inci wajah Ziel, menghujani si kecil dengan ciuman sayang, Ziel yang mendapat perlakuan demikian tersenyum lebar dan memegang tangan sang kakak yang menangkup wajahnya.
"Zainka.."
"Heum?"
Theine mencium pelipis Ziel, melihat Zainka-nya terus-terusan tersenyum membuat sang enigma penasaran.
"Kenapa sayang?"
"Adek seneng akhirnya kakak datang ke sini mwehehe.."
"Maaf..."
Ziel menggeleng dan meminta Theine untuk memangkunya, permintaan itu tentu dikabulkan oleh sang enigma yang kini memeluk pinggang ramping si kecil.
Ziel menangkup wajah Theine, senyuman manis masih betah menghiasi wajah cantik si si kecil, "Kenapa kakak minta maaf? Kita sama-sama berjuang kok ga ada yang salah dan yang benar.."
Theine menatap bingung membuat Ziel tertawa.
"Adek selalu nungguin kakak di sini berharap kakak yang setiap hari kebingungan dan terkurung di sana bisa dengan cepat datang ke sini buat nemuin adek.." Ucap Ziel sambil menunjuk bangunan putih tempat Theine keluar tadi.
"Adek ga tau kenapa kakak ga bisa keluar padahal pintunya selalu terbuka.. adek selalu nungguin kakak di sini sendiri.. tapi sekarang adek udah seneng, kakak ada di sini, kakak udah peluk dan cium adek mwehehe..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ziel Alexander Dominic [END]✔️
FanfictionZiel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka." - Theine "Diam atau Daddy hukum." - Hendrick "Adek mau cokelat?" - Zergan "Nakal." -Damian "Tua...