Selamat malam╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・
up buat menemani malming kalian♡
enjoy~
***
Semakin hari kondisi kesehatan Ziel semakin membaik, selama satu minggu ini bungsu Dominic itu sudah bisa mengingat nama orang-orang di sekitarnya tanpa harus bertanya atau diingatkan bahkan sifat nakal dan cerewet yang dimiliki oleh si kecil sudah mulai kembali.
Saat ini Ziel sedang duduk di atas karpet, tangan kecilnya sibuk memisahkan hair pin dan scrunchie sesuai warna, berusaha menyibukkan diri agar sang abang yaitu Peter akan merasa jengah dan berhenti mengganggu dirinya.
"Pakai yang ini saja." Ujar Peter sambil menyodorkan sebuah hair pin berwarna kuning berbentuk bebek.
"Ga mau abang!" Tolak Ziel.
"Ini." Semenjak kemarin Peter terus memaksa Ziel untuk memakai itu namun Ziel menolak membuat Peter merasa kesal dan berakhir terus mengganggu si kecil agar keinginannya terkabul.
"Bayi manis, ayo pakai ini."
"Ga mau ya ga mau! Abang nyebelin banget sih!"
Perdebatan keduanya menjadi tontonan bagi Tristan, Arkan dan Felix yang ditugaskan untuk menjaga si kecil.
"Tantan suruh abang ini keluar deh, berisik banget tau!" Ujar Ziel kesal.
"Hm?" Peter melihat ke arah Tristan, menunggu bodyguard jangkung itu bergerak ingin melihat apakah empunya berani mengabulkan permintaan sang adik.
Tristan berjalan mendekat dan berdiri tepat di sebelah Ziel lalu menundukkan badan, meminta maaf dan mencoba mengalihkan pengertian karena tidak bisa memenuhi keinginan sang tuan kecil.
Dalam keadaan sakit seperti ini tuan kecilnya terkadang menjadi sangat sensitif, jika keinginannya tidak dikabulkan maka akan merajuk atau menangis jadi mereka sebisa mungkin berusaha menjaga mood si bungsu agar tidak menjadi buruk.
"Tuan kecil, apa anda ingin bermain puzzle?" Ujar Tristan mencoba mengalihkan perhatian sang tuan kecil.
"Puzzle?" Tanya Ziel sambil memiringkan kepala sedang menimang ingin bermain puzzle atau tidak, terdengar menarik tapi sepertinya akan membosankan.
"Benar tuan kecil."
Felix dan Arkan mendekat lalu memberikan 3 kotak puzzle berukuran sedang kepada Tristan
"Apaan tuh?" Tanya Ziel sambil mendongak
"Puzzle, tuan kecil."
"Oh, kirain cookies." Ziel menghela napas, lagian siapa yang mempunyai ide mewadahi sebuah puzzle dengan packaging seperti box cookies.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ziel Alexander Dominic [END]✔️
FanficZiel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka." - Theine "Diam atau Daddy hukum." - Hendrick "Adek mau cokelat?" - Zergan "Nakal." -Damian "Tua...