80 - Promise

15.9K 1.6K 303
                                    

Selamat siang╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat siang╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

enjoy~

***

"Hoaaaaaam!"

Hari minggu adalah waktunya untuk bermalas-malasan, Ziel terbangun namun karena masih sangat mengantuk bungsu Dominic itu memutuskan untuk kembali tidur, menduselkan diri pada dada bidang dan memeluk erat leher kokoh Theine.

Cup

"Zainka."

"Eungh? Jangan ganggu, adek masih ngantuk..."

Theine diam, tangan besar sang enigma semakin memeluk erat pinggang sang adik, menyembunyikan kepala pada perpotongan leher sang adik, mencium rakus aroma bayi, vanilla dan strawberry yang mengguar dari tubuh si kecil.

Cukup lama hingga Ziel bergerak, nyatanya bungsu Dominic itu tidak kembali tidur, si kecil menarik diri tangannya yang semula berada pada leher kokoh sekarang berpindah ke dada bidang sang enigma.

Jari lentiknya bermain di sana membentuk pola abstrak mencoba mengusir rasa bosan, Ziel ingin turun tapi rasa malasnya lebih besar dari semangat jadilah ia berleha-leha, tak tau harus melakukan apa.

"Tidak tidur, hm?"

"No, adek ga bisa tidur lagi."

Theine mengangguk dan mencium surai Ziel lalu bangkit mendudukkan diri membuat yang lebih kecil mengernyitkan dahi dengan raut wajah bertanya, tangannya bergerak menahan tangan sang kakak yang akan beranjak dari tempat tidur.

"Kakak mau ke mana?"

"Mandi, ikut ke kamar atau tunggu di sini?"

Ziel menggeleng, "Adek di sini aja."

"Hm, jangan ke mana-mana dan tunggu kakak di sini."

Ziel mengangguk dan Theine mengecup sebentar bibir sang adik lalu berjalan keluar, melihat sang kakak yang sudah menghilang di balik pintu, si kecil langsung mengambil ponsel miliknya membuka apa saja untuk menghilangkan rasa bosan. Tak lama Ziel menutup ponsel, tiba-tiba saja ia ingin minum susu.

Bungsu Dominic itu turun dari kasur, pergi ke kamar mandi sebentar untuk menggosok gigi lalu keluar dan turun menuju dapur. Sepanjang perjalanan Ziel tak lupa membalas sapaan para bodyguard dan maid dengan begitu ramah membuat semuanya jadi tersenyum, tuan kecil mereka manis sekali!

Bungsu Dominic itu sudah tiba di ruang makan, seperti biasa tak lupa menyapa semua pekerja yang saat ini berada di sana.

"Selamat pagi!"

Ucapan singkat itu mendapat balasan dari setiap orang yang mendengar, suara si kecil yang sudah dua hari tak terdengar di Mansion sudah sangat dirindukan oleh para penghuni dan para pekerja. Sapaan pagi ini bagaikan angin segar yang menyapa indra pendengaran, kalimat yang keluar dari mulut sang tuan kecil selalu membuat mereka merasa senang dan bersemangat untuk bekerja.

Ziel Alexander Dominic [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang