Selamat malam╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・
hampir 6k words, agak anu jangan kaget
˘ ³˘enjoy~
***
Hari ketiga berada di Villa ini berjalan seperti biasanya, bangun pagi, mandi, sarapan, bermain, makan siang lalu sekarang Ziel sedang duduk di ruang depan, bungsu Dominic itu duduk manis di sofa sambil memegang satu toples keripik, mata belonya fokus menatap layar yang sedang menayangkan sebuah kartun. Hingga suara langkah kaki memecah fokus si kecil, Ziel menoleh mendapati sang kakak yang sedang berjalan ke arahnya.
"Kakak udah selesai?" Tanya Ziel karena tadi Theine memang meminta sang adik untuk menunggunya di ruang depan karena enigma itu ingin memeriksa dokumen yang dikirimkan oleh Yibo.
"Hm, makan apa?"
"Keripik singkong, kakak mau?"
Theine hanya diam namun kakinya melangkah mendekati Ziel, begitu sampai enigma itu langsung merebahkan diri pada paha sang adik membuat yang lebih kecil terlonjak kaget.
"Kakak?"
"Biarkan seperti ini."
"H-heum ok...."
Ziel kembali melanjutkan kegiatan makanannya dan membiarkan sang kakak menggunakan pahanya sebagai bantalan.
"Zainka."
"Kakak mau?"
Tawar Ziel sambil menggoyangkan toples keripik, Theine mengangguk dan Ziel yang mendapatkan anggukan langsung bergerak untuk mengambil keripik tapi belum sempat menyentuh makanan itu tangan kanannya sudah terlebih dulu ditarik oleh sang kakak.
"Loh?"
Theine membawa tangan itu mendekat ke mulut lalu menjulurkan lidah dan menjilat jari-jari Ziel yang dipenuhi oleh bumbu keripik, tak hanya itu Theine juga memasukkan jari mungil itu ke dalam mulutnya
Apa yang dilakukan oleh sang enigma sukses membuat yang lebih kecil melongo dengan wajah semerah buah strawberry.
"K-KAKAK!"
"Hm?"
"A-apasih kotor t-tau!"
"Asin."
"Iyaaa ini kan keripik singkong asin!"
Mendengar komentar Theine, Ziel yang tadinya salting berat sekarang malah berdecak kesal, perubahan suasana hati si kecil begitu cepat membuat sang enigma semakin ingin menjahili sang adik.
"Jangan makan terlalu banyak."
"Kenapa? Suka-suka adek ya!" Balas Ziel sewot, bibirnya mengerucut mengeluarkan gerutuan kecil yang selalu berhasil membuat Theine semakin menjadi gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ziel Alexander Dominic [END]✔️
FanfictionZiel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka." - Theine "Diam atau Daddy hukum." - Hendrick "Adek mau cokelat?" - Zergan "Nakal." -Damian "Tua...