Selamat malam.
enjoy..
***
ting!
Waktu menunjukkan pukul 5 pagi dan bungsu Dominic sudah berada di lantai satu, Ziel sedang berjalan menuju dapur, saat bangun tadi ia tiba-tiba merasa lapar.
Aletta yang melihat kehadiran Ziel merasa terkejut, apa yang dilakukan tuan bungsu di sini dan di waktu sepagi ini?
"Tuan kecil?" Aletta menundukkan tubuh, membuatnya sejajar dengan Ziel.
"Mau susu sama roti." Ujar Ziel cepat dengan mata yang masih sayu, mengantuk.
Aletta mengerjapkan matanya, apakah tuan kecilnya ini terbangun karena lapar? Ia tersenyum dan menuntun Ziel untuk berjalan menuju ruang makan dan meminta Ziel untuk menunggu sebentar yang diiyakan oleh empunya.
Ziel meletakkan kepalanya di meja, kakinya yang tidak sampai untuk menyentuh lantai diayunkan ke depan dan belakang, mengusir rasa sepi.
"Tuan kecil susu dan rotinya sudah siap."
"Hoaaam! Makasih kakak.."
"Tuan kecil sebaiknya membasahi wajah supaya lebih segar." Saran Aletta, takut nanti si kecil tersedak saat makan.
Ziel mengangguk, Aletta mengulurkan tangannya membantu Ziel turun, setelahnya mereka menuju ke wastafel.
"Dingin banget kak." Keluh Ziel.
"Wajar, ini masih sangat pagi tuan kecil, udara pagi membuat air menjadi dingin."
"Huh? Emang sekarang jam berapa?"
Aletta terkikik gemas, tangannya terbuka melebarkan jari tangan, menunjukkan angka lima. Ziel membeo, pantas sepi sekali, jam lima pagi semua orang masih terlelap di alam kapuk alias tidur.
"Mwehehehehe pantes ga ada orang.." Ziel cengengesan dengan tangan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Sepertinya tuan kecil terbangun karena merasa lapar."
Ziel mengangguk, membenarkan perkataan Aletta lalu menggandeng tangan empunya kembali berjalan menuju ruang makan.
Ziel melihat sekeliling, duduk sendirian di meja seluas ini terlihat menyedihkan jadi ia memutuskan untuk pergi ke ruang keluarga, menikmati sarapannya yang terlalu pagi sambil menonton tv.
Setibanya di sana, Ziel melihat Tristan yang lewat sepertinya akan ke atas.
"Tantan!"
Tristan menoleh dan mendekat ke arah Ziel, "Tuan kecil kenapa anda berada di sini?"
"Lapar~" Ziel menunjuk susu dan roti yang diletakkan oleh Aletta di atas meja.
"Anda ingin menonton sesuatu?" Tanya Tristan yang peka dengan kehadiran Ziel di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ziel Alexander Dominic [END]✔️
FanficZiel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka." - Theine "Diam atau Daddy hukum." - Hendrick "Adek mau cokelat?" - Zergan "Nakal." -Damian "Tua...