Selamat sore ☆*:・
enjoy~
***
Waktu menunjukkan pukul 16.30 dan saat ini kegaduhan kembali terjadi di Mansion Hendrick karena Ziel yang lagi-lagi kabur dan kali ini untuk menemui Esmeralda, entah apa yang dijanjikan oleh wanita itu sehingga si kecil rela menuruti setiap perkataannya bahkan baru dua hari berlalu sejak pertemuan di taman sepertinya otak Ziel benar-benar sudah dicuci oleh Esmeralda.
"Kabur lagi?" Damian berdiri tegak di depan pintu Mansion, menunggu kepulangan sang adik yang kembali kabur untuk kesekian kalinya. Ia tidak sendiri, tentunya semua tuan muda sudah berkumpul untuk menyambut si kecil yang nakal.
Sebenarnya siapa yang salah, bodyguard yang bodoh atau Ziel yang terlalu lincah, sehingga membuatnya lagi-lagi lolos dari penjagaan.
"Rantai saja." Ucap Peter yang mendapatkan tatapan protes dari William dan Zergan. Adik bungsu mereka adalah manusia dan bukan hewan.
"Kau bukan siapa-siapa, apa hakmu menentukan hukuman untuk adikku." Balas William sinis.
"Aku kakak sepupunya, tentu saja memiliki hak untuk menghukum seekor kelinci yang nakal."
"Diamlah." Perkataan Theine membuat semuanya diam walaupun bukan yang tertua, semua anggota keluarga segan kepadanya. Kepala Theine berkecamuk dengan tangan mengepal kuat, apa kekasih kecilnya kembali menemui wanita itu?
Tak lama dari arah belakang Zelda datang, wanita itu memberitahu para tuan muda jika si bungsu sudah ditemukan di taman, di tempat yang seperti saat Esmeralda menemui si kecil kesayangan mereka itu 2 hari yang lalu.
Setelah pertemuan pertama antara keduanya kemarin semua anggota kompak memilih untuk diam dan sama sekali tak menyinggung masalah itu, mereka menunggu si kecil untuk membuka suara namun sesuai perintah Esmeralda hingga hari ini Ziel sama sekali tak menceritakan mengenai hal tersebut pada anggota keluarganya.
"Mama, setelah ini apa yang akan kita lakukan? Tidak mungkin kita hanya diam saja dan menunggu hingga wanita brengsek itu berhasil membawa adek pergi."
"Apa maksudmu?"
"Sebaiknya kita segera bertindak."
Zelda mengangguk, "Hal itu akan kita bicarakan nanti malam, saat ini masuk dan bersikaplah seperti biasa seolah kalian tidak mengetahui apa-apa, mama takut jika nanti setelah kembali dan tau, adik kalian tak mau keluar dari kamar."
"Baik ma."
Para tuan muda Dominic itu pun berjalan masuk dan berkumpul dengan para tetua yang sudah lebih dulu duduk di ruang keluarga. Kini semuanya sibuk dengan kegiatan masing-masing lalu setelah menunggu cukup lama, terdengar suara nyaring dari seseorang yang sedari tadi mereka tunggu kehadirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ziel Alexander Dominic [END]✔️
FanfictionZiel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka." - Theine "Diam atau Daddy hukum." - Hendrick "Adek mau cokelat?" - Zergan "Nakal." -Damian "Tua...