Selamat malam╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・
Moodku dah baik jadi gaskeun up wkwk!
VOTE VOTE VOTE!
enjoy~
***
Satu minggu telah terlewati, kegiatan Ziel berjalan seperti biasanya, sarapan pagi, pergi dan pulang sekolah, menonton acara favoritnya di ruang keluarga, mandi, makan malam lalu tidur. Hanya ada sesuatu yang sedikit berbeda, entah kenapa sejak satu minggu yang lalu, penjagaan terhadap dirinya semakin diperketat bahkan saat menjaganya trio anak ayam selalu terlihat waspada dan menatap curiga ke segala penjuru arah.
Tak cukup sampai di situ, sang daddy juga menambah jumlah bodyguard untuk menjaganya dan saat ditanya semua anggota keluarga memberikan alasan agar ia tak bisa kabur lagi seperti kejadian kemarin namun Ziel tentu tak percaya, bungsu Dominic itu entah kenapa merasa sedikit gelisah dan takut, sebenarnya apa yang sedang disembunyikan oleh semua orang.
"Tantan, Lili, Nana."
"Tuan kecil?"
"Liat apaan sih?" Ziel ikut celingak-celinguk seperti yang dilakukan oleh trio anak ayam, apakah sedan gada bahaya yang mengintai?
"Tidak ada tuan kecil."
"Halah boong banget, dikira gue ga tau apa."
Saat ini waktu menunjukkan pukul 15.30 yang berarti kegiatan belajar mengajar sudah berakhir, semua murid pun berhamburan untuk pulang ke rumah masing-masing, termasuk Ziel sedang berjalan dikelilingi oleh trio anak ayam dan diikuti oleh beberapa bodyguard membuatnya kembali menjadi pusat perhatian.
Situasi membangongkan ini sudah terjadi selama seminggu membuat Ziel merasa malu, kenapa ia harus dikawal begini sih? Menyebalkan sekali.
"Adek."
"Kakak!"
Zergan dan Jargas mendekati Ziel, keduanya menggandeng masing-masing tangan sang adik.
"Kakak, adek mau beli gelato, boleh?"
Zergan diam dan tampak berpikir setelah cukup lama remaja tampan itu mengangguk, "Boleh tapi hanya membeli itu saja, setelahnya kita langsung pulang."
"Heum! Oki doki!"
Sesuai permintaan Ziel kini mobil yang mereka tumpangi berhenti di sebuah toko gelato, tempat langganan Peter.
"Ayo turun kakak!"
"Adek di sini saja, mau pesan rasa apa?"
"Adek mau turun."
Ziel bersedekap dada dan memalingkan wajah dengan bibir yang mencebik, masa turun aja ga boleh sih?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ziel Alexander Dominic [END]✔️
FanfictionZiel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka." - Theine "Diam atau Daddy hukum." - Hendrick "Adek mau cokelat?" - Zergan "Nakal." -Damian "Tua...