109

9.1K 1.4K 456
                                    

Selamat siang☆*:・

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat siang☆*:・

ayoo emosi dan menangis~

enjoy~


***

Hari demi hari telah terlewati namun sama sekali tak ada kemajuan bahkan sudah satu bulan berlalu dan Ziel masih belum berhasil mendapatkan maaf.

Haruskah ia menyerah?

Ziel menggelengkan kepala setelah kerja kerasnya selama ini tak mungkin jika ia menyerah begitu saja, bungsu Dominic itu masih memiliki harapan untuk kembali berdekatan dengan sang daddy terutama sang kakak sulung, walau setiap hari selalu mendapatkan penolakan biarkan ia berjuang sedikit lagi.

Selama satu bulan ini pun terjadi perubahan begitu besar di Mansion, beberapa orang tak lagi bertegur sapa, mereka tinggal dalam satu atap namun bertingkah selayaknya orang asing. Hal ini sangat berimbas pada perubahan perilaku Ziel ke semua orang termasuk kepada tiga bodyguard pribadinya.

Tristan, Arkan dan Felix adalah bodyguard yang diberikan oleh sang daddy, setelah semua yang terjadi ziel merasa tak lagi memiliki hak untuk dihormati oleh ketiganya namun tanpa si kecil sadari, ketiga bodyguard itu justru merasa sedih dan sangat terpukul akan perubahannya.

Tuan kecil yang mereka kenal memiliki tingkah unik, cerewet, nakal, manja dan sering tantrum. Mereka lebih menyukai sang tuan kecil yang seperti itu daripada yang sekarang, pendiam dan murung.

Hari ini adalah hari sabtu yang berarti hari libur sekolah, waktu menunjukkan pukul 09.00 dan saat ini terlihat Ziel yang sedang duduk di gazebo halaman belakang ditemani oleh Tristan.

"Om.."

"Iya tuan kecil?" Tristan dengan cepat menyaut, dalam hati merasa sedih dan sesak karena panggilan khusus yang diberikan oleh sang tuan kecil hingga hari ini tak lagi terdengar. Tantan, Tristan ingin kembali mendengar nama itu.

"Ayo masuk om, El udah cukup berjemurnya."

Sesuai anjuran dari Henry, setiap pagi Ziel akan rutin berjemur di bawah sinar matahari pagi agar hormon serotonin si kecil meningkat dan bisa mengurangi stres yang sedang melandanya.

"Baik tuan kecil."

Tristan berjalan mengekori Ziel yang sudah lebih dulu melangkah, bodyguard jangkung itu menatap sendu sang tuan kecil yang berubah drastis sejak kejadian satu bulan yang lalu, orang di hadapannya ini bukanlah tuan kecil yang ia kenal.

Perubahan itu membuat semua orang menjadi tak nyaman dan bersedih, Ziel selalu berusaha untuk mandiri dan mengikuti semua peraturan yang ada seperti tidur tepat waktu, selalu memaksa untuk menelan sayuran walau berakhir dengan muntah-muntah, mengurangi makanan manis padahal di setiap detik ingin menangis karena lidahnya yang terasa pahit bahkan untuk hal sekecil digendong saja Ziel sudah tak mau lagi.

Ziel Alexander Dominic [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang