113

9.5K 1.4K 434
                                    

Selamat malam☆*:・

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat malam☆*:・

ch ini spesial ulang tahun author, author lain biasa kasih double up atau spesial ch kan yaa author ini malah kasih ch puncak konflik, maaf yaaa╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ

enjoy~


***

12 November xxxx.

Sesuai dengan permintaan Ziel waktu itu, si kecil benar-benar kembali homeschooling bahkan hari ini sudah memasuki hari ketujuh si bungsu belajar dan menghabiskan waktu hanya di dalam Mansion tapi hari ini Ziel akan melakukan sesuatu yang mengharuskan dirinya keluar yaitu mengunjungi Perusahaan sang daddy.

12 November adalah hari ayah, Ziel memiliki keinginan besar untuk merayakan hari spesial ini bersama sang daddy, membayangkannya saja sudah sangat menyenangkan dan Ziel harap semoga nanti kehadirannya tak mendapat penolakan.

Waktu menunjukkan pukul 08.00 para Dominic baru selesai melakukan sarapan pagi dan sedang bersiap untuk pergi melakukan kegiatan masing-masing.

Ziel sendiri sedang melihat dirinya sendiri di cermin, outfit yang dikenakan oleh si kecil hari ini adalah celana hitam pendek, t-shirt dan kemeja putih lalu terakhir kaos kaki warna putih, setelahnya ziel turun, ke ruang tengah menunggu sang abang yang akan pergi ke Perusahaan.

"ABANG!" Teriakan Ziel membuat Damian sedikit terkejut, sangat nyaring dan menusuk telinga.

"Kenapa? Apa harus berteriak, hm?"

"Maaf ya abang~"

"Kemari."

Ziel berdiri dan langsung masuk ke dalam pelukan Damian yang sudah merentangkan tangan, hal yang sudah mereka lakukan sejak dua bulan yang lalu dan ini adalah kegiatan rutin yang tidak boleh mereka lewatkan.

"Abang hari ini pulang jam berapa?"

"Sore seperti biasa."

"Ouuuu ok deh!"

"Kenapa?"

"Ga ada, adek cuma nanya aja."

Ziel menduselkan wajah pada dada bidang Damian, si kecil sedang mencari rasa nyaman dalam pelukan sang abang sementara Damian tersenyum tipis, kenapa sang adik bertingkah lebih manja dari biasanya?

"Adek mau peluk abang, boleh?"

"Sekarang adek sedang memeluk abang."

"Oh iya juga ya mwehehehe~"

Damian menggendong koala Ziel lalu mendudukkan diri di sofa, "Adek ingin sesuatu?"

"Heum, adek mau peluk abang lama-lama, boleh?"

Damian mengernyitkan dahi namun tetap mengangguk membuat Ziel tersenyum senang dan langsung memeluk erat sang abang, teramat erat membuat Damian merasa sesak.

Ziel Alexander Dominic [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang