Selamat sore╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・
agak anuuu˘ ³˘
enjoy~
***
Hari sudah berganti pagi, waktu menunjukkan pukul 08.00 di dalam kamar yang di dominasi warna hitam terlihat sepasang manusia yang masih betah merebahkan diri dan memejamkan mata.
Hingga sekitar 10 menit berlalu terlihat pergerakan dari sosok kecil yang berada dalam dekapan erat lelaki yang lebih dewasa.
"Ugh.... hoaaaaaaam!"
Ziel menguap dan merenggangkan tubuh, pergerakannya membuat sang kakak ikut terbangun lalu membalik tubuh sang adik.
"Pagi kakak." Sapa Ziel, tangannya terangkat untuk mengucek mata yang terasa pedih namun dengan cepat ditahan oleh Theine.
"Jangan, nanti sakit."
"Heum..."
Bungsu Dominic itu memainkan jari-jari sementara sang kakak kembali memejamkan mata sambil meletakkan dagu pada kepala sang adik hingga sebuah suara perut membuat Ziel menunduk dalam dan Theine membuka mata.
"K-kakak jangan ketawa...." cicitan sang adik membuat Theine mendengus geli, masih pagi Zainka-nya ini sudah menghibur dengan tingkah ajaibnya.
"Kakak tidak."
"Ih tapi suara kakak kok gitu?! Ga boleh ketawa pokoknya ga boleh ketawa!"
Theine tak menjawab dan memberikan ciuman pada pelipis Ziel lalu berdiri, membawa sang adik menuju kamar mandi untuk membasahi wajah dan menggosok gigi, sengaja tidak mandi karena nanti akan berenang.
Sulung Hendrick itu membawa sang adik turun dan menuju dapur untuk menyantap sarapan pagi yang sudah terlambat dari jam seharusnya. Kitchen maid yang melihat kedatangan sang tuan muda dan tuan kecil langsung bergerak menyiapkan makanan di atas meja, setelah semuanya siap mereka semua mengundurkan diri.
"Wah kari!"
"Sesuai permintaan." Balas Theine karena tadi malam Ziel memang meminta untuk dibuatkan kari dan pagi ini si kecil langsung mendapatkannya sebagai menu sarapan.
"Mwehehe terima kasih kakak!"
"Hm, habiskan."
"Ayey kapten!"
Sulung dan bungsu Hendrick itu makan dengan tenang, keduanya makan dalam keheningan. Si kecil yang terlalu menikmati kari menjadi benar-benar fokus pada makanannya dan tidak berceloteh seperti biasa begitu pula dengan sang enigma yang menyantap makanan dalam diam sambil sesekali membersihkan kegiatan makan sang adik yang berantakan.
"Habis, kenyang~"
"Minum."
"Oki doki!"
Setelah menghabiskan satu gelas air yang diberikan oleh sang kakak, Ziel mendongak dan tersenyum senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ziel Alexander Dominic [END]✔️
FanficZiel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka." - Theine "Diam atau Daddy hukum." - Hendrick "Adek mau cokelat?" - Zergan "Nakal." -Damian "Tua...