73 - Happy

17.6K 1.8K 406
                                    

Selamat malam╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat malam╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

enjoy~


***

Pagi-pagi sekali Ziel sudah berada di ruang makan, duduk manis dengan seragam sekolah yang lengkap bahkan bungsu Dominic itu tidak tidur semalaman karena tak sabar menunggu datangnya hari ini.

Saat ini waktu menunjukkan pukul 05.30, kehadiran sang tuan kecil di ruang makan membuat Tony terkejut dan sedikit penasaran, ada apakah gerangan?

Apalagi saat melihat senyuman yang sedari awal tak pernah luntur dan malah semakin mengembang lebar pada wajah bayi Dominic itu membuat Tony memberanikan diri untuk bertanya.

"Selamat pagi tuan kecil."

Sapa Tony dengan ramah, Ziel dengan suasana hati yang sedang berbunga-bunga pun membalas dengan tak kalah ramahnya.

"Selamat pagi juga om Nini!"

"Sepertinya suasana hati anda sedang sangat baik tuan kecil."

"Heum! Bener mwehehe~"

Melihat sang tuan kecil yang semakin tersenyum hingga membentuk eye smile membuat Tony ikut tersenyum, ikut larut dalam kebahagiaan si kecil kesayangan Dominic ini.

Semoga kebahagiaan selalu menyertai anda tuan kecil, batin Tony. "Tuan kecil saya izin pamit untuk kembali ke dapur."

"Oki doki! Semangat kerjanya om Nini!"

"Baik, saya permisi, terima kasih tuan kecil." Ujar Tony sambil menundukkan badan.

"Babai~"

30 menit berlalu terdengar suara langkah kaki memasuki dapur, Stevanya menghentikan langkah saat melihat bayi kesayangannya sedang duduk di kursi sambil mengunyah roti dengan kaki yang bergoyang ke sana kemari bahkan sudah memakai seragam sekolah. Jam berapa bungsunya bangun dan mandi?

Ziel yang merasakan kehadiran seseorang seketika menoleh dan tersenyum senang.

"Mwami!"

"Telan dulu sayang baru berbicara." Ujar Stevanya sambil menggelengkan kepala dan berjalan mendekati bungsu manisnya ini.

"Udah!"

"Minum sayang."

"Heum!" Ziel meraih gelas yang disodorkan oleh sang mami dan meminum susu hingga habis tersisa setengah.

"Pwah! Udah mami~"

"Pintarnya anak mami."

Stevanya mendudukkan diri di sebelah Ziel, tangannya meraih tisu yang ada di atas meja lalu membersihkan sisa remahan roti dan susu di sekitaran mulut si kecil.

"Boleh mami tau kenapa bayi manis ini sudah sarapan di waktu sepagi ini? Baby lapar?"

"No, adek bosen mami jadinya makan aja deh~"

Ziel Alexander Dominic [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang