Selamat pagi ~
🌨🌨🌨🌨🌨🌨
***
Pagi ini para Dominic sedang berkumpul di ruang bawah tanah kecuali Henry yang bersikeras tak ingin meninggalkan ruang ICU, pria itu ingin melihat dan memantau keadaan si bungsu, memastikan jika permata kesayangan mereka masih bernapas dengan alat-alat yang tersambung ke seluruh tubuhnya.
Henry, Luke dan para dokter terbaik terus berusaha keras untuk mewujudkan keinginan semua orang, keinginan untuk kembali melihat senyuman manis dan tingkah lucu si kecil. Banyak harapan dan doa yang terus diutarakan agar jiwa si kecil tetap berada dalam raga dan tidak pergi ke atas sana.
Henry menatap sendu si bungsu yang masih terpejam menikmati tidurnya, tangan pria itu terulur mengelus pelan surai si kecil.
"Apa di sana terlalu menyenangkan sehingga bayi kecil papa lebih memilih untuk memejamkan mata? Apa yang membuat bayi kecil papa betah bermain di sana? Ceritakan pada papa sayang, datanglah ke mimpi papa agar papa mengetahui apa saja yang bayi lakukan di sana, papa mohon sayang.."
Harapan besar Henry didengar oleh Luke, pria itu menepuk pelan bahu Henry yang bergetar hebat, mencoba memberikan kekuatan pada teman sejawatnya agar tidak putus asa dan tidak berhenti berjuang.
"Tuan kecil adalah anak yang hebat dengan luka separah ini orang dewasa saja terkadang tidak akan mampu bertahan, saya yakin tidak hanya kita yang berjuang tapi tuan kecil juga melakukan hal yang sama, hanya saja mungkin untuk saat ini tuan kecil ingin beristirahat sejenak dari lelahnya dunia.."
Setelah mengatakan itu Luke pamit undur diri dan keluar, memberikan ruang pada sang tuan besar untuk menikmati waktu bersama sang tuan kecil. Sedari kemarin para Dominic secara bergantian akan memasuki ruangan ini, mengajak si kecil berbicara, mencoba berkomunikasi dengan si bungsu yang masih terjebak di alam bawah sadar.
Henry menunduk dan mencium lama dahi Ziel, "Selamat beristirahat sayang, papa dan semuanya selalu menunggu hingga bayi membuka mata, jangan terburu-buru, bermainlah sepuasnya dan jika sudah merasa puas nanti jangan lupa kembali, kita akan berkumpul bersama-sama lagi.."
.
.
.
Hukuman untuk Hendrick, Zergan, William, Andreas dan Theine dihentikan, kelima Dominic itu sudah mendapatkan banyak luka serius di sekujur tubuh. Saat ini mereka harus mengurus tahanan spesial yang sedari kemarin belum tersentuh. Esmeralda, Reon dan David.
Semua Dominic berkumpul dan menatap tajam tiga orang yang saat ini duduk terikat dan tak berdaya di atas lantai usang.
Damian menatap penuh dendam, isi kepala lelaki itu sudah dipenuhi oleh berbagai macam adegan sadis yang akan ia lakukan untuk menghabisi ketiga orang yang telah melukai sang adik. Damian berjalan maju namun dihentikan oleh Graham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ziel Alexander Dominic [END]✔️
FanfictionZiel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka." - Theine "Diam atau Daddy hukum." - Hendrick "Adek mau cokelat?" - Zergan "Nakal." -Damian "Tua...