Selamat tengah malam╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・
kapan lagi up jam segini awokawok
enjoy~
***
Hari sudah berganti malam dan sekitar 1 jam lagi akan memasuki waktu makan, Ziel sudah sembuh karena demamnya memang tidak terlalu parah dan seharian ini hanya tidur, beristirahat total.
Bungsu Dominic itu sedang berjalan menuju dapur karena cacing di perut kecilnya sudah berdisko ria minta diisi makanan.
"Mami."
"Loh sayangnya mami, kemari sayang."
Ziel mendekat membuat Stevanya menunduk dan mengelus lembut pipi sang anak.
"Kenapa baby?"
"Adek laper mwehehe.."
"Mau makan apa sayang, nanti mami siapkan."
"Cookies! Cookiesnya ada ga mami?"
"Ada sayang, baby tunggu di ruang makan nanti mami bawa cookiesnya ke sana."
"Oki doki! Adek ke sana ya mami."
"Iya sayang."
Ziel langsung berlari kecil meninggalkan area dapur, Stevanya yang melihat itu tersenyum gemas akhirnya bayi manisnya kembali ceria seperti semula.
"Bayi."
Ziel menoleh mendapati abang keduanya, Damian yang sedang duduk di kursi meja makan sambil meminum air dingin.
"Abang!"
"Kemari bayi."
"Meluncur!"
Damian mengangkat tubuh sang adik dan memangkunya, Ziel sendiri hanya diam karena memang sudah terbiasa dengan semua anggota keluarga yang senang sekali menggendong atau memangku dirinya.
Tangan besar Damian menyentuh dahi Ziel, memeriksa apakah suhu tubuh sang adik sudah kembali normal atau tidak seperti yang dikatakan oleh saudara kembarnya, William.
"Tidak panas lagi."
"Heum! Adek udah sembuh~"
"Senang sekali heh."
"Iya dong!"
"Tentu sembuh." Ujar Damian dengan senyuman yang terlihat misterius sekaligus menyebalkan.
"Maksudnya abang apa?"
Damian mendekat dan membisikkan sesuatu yang membuat wajah Ziel seketika memerah total.
"Karena sudah berbaikan dengan kakak tersayang."
SRAK!
Ziel yang merasa malu tanpa belas kasih menarik rambut abang keduanya itu, menjambak kuat membuat Damian berteriak keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ziel Alexander Dominic [END]✔️
FanficZiel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka." - Theine "Diam atau Daddy hukum." - Hendrick "Adek mau cokelat?" - Zergan "Nakal." -Damian "Tua...