Bab 5, 21+

3.3K 37 0
                                    

Salena membawa dua botol besar minuman Cola, menuju kamar Hans, sang Ayah. Dimana saat ini Hans tengah sibuk dengan Laptopnya.

"Malam pahh.." ucapnya dengan menongolkan kepala didepan pintu.

Seketika Hans melirik dengan sudut matanya, tangan pun berhenti seketika dari aktifitasnya.

"Malam sayangg, kamu belum tidur?" Jawab sang ayah sembari bergerak mendekati sang anak.

"Belum pah, ngak bisa tidur."

"Trus teman kamu mana?" Hans memindai dibelakang Salena.

"Ouohh.. udah bobo pah."

"Oh, yaudah ayo masuk."

Salena masuk dengan nampan ditangannya.

"Kamu kebiasaan, jika ngak bisa tidur, minum Cola sebotol gede." Ucap Hans melirik kenampan yang ada ditangan Salena.

"Hehehe.." Salena menyengir.

"Eh tunggu, ini kenapa ada dua botol?" Hans bingung.

Salena hanya tersenyum sembari berjalan menuju meja kecil yang ada dikamar sang ayah. Kemudian dia duduk disofa yang berdekatan dengan meja.

"Satu untuk Salena, satu lagi buat Papa." Ucapnya sembari meletakan sebotol Cola kehadapan mereka masing-masing.

"Tapi papa udah kenyang sayang, jika harus minum Cola lagii.. sepertinya Papa ngak kuat sayang." Tolak Hans.

"Yahh.. kok gitu sih Pah.. masa papa tega nyuruh Salena ngabis dua botol gede gini?" Rengut manja  Salena.

"Tapi sayang, papa beneran ngak kuat."

"Ngak mau, pokoknya Papa temenin Salena minum.. ini hari ulang tahun Salena pahh.. masa iyaa papa ngak mau nemenin Salena?" Salena memaksa.

Hans hanya tersenyum sungguh dia tidak bisa menolak keinginan  Gadis manja nya itu.

"Ok sayang, yang mana punya Papa?" Ucapnya sembari mengacak-acak lembut puncak kepala Salena.

"Ini buat papa, yang satu botol lagi buat Salena."

"Kamu yakin, bisa ngabisin sebotol gede ituu?"

"Tentu saja dong pah, masa iya sihh.. ngak bisa!" Salena percaya diri.

"Ok baikk.." Hans segera membuka tutup botol yang ada dihadapan Salena kemudian meletakan kembali kehadapannya.

Lalu dia membuka tutup botol bagian dia, hingga mengeluarkan aroma khas,Hans terkejut ketika mencium Aroma Cola yang dipegangnya itu. Dia kembali meraih milik Salena kembali menghirup aroma minuman itu. Sungguh aromanya  sangatlah berbeda.

"Ada apaa pahh?" Tanya Salena pura- pura bingung. Salena telah mencapur cola milik sang ayah dengan alkohol berkadar tinggi, agar sang ayah akan mabuk ketika meminumnya.

"Ngak papa sayang," Hans tersenyum lembut. Hans paham betul jika ini bukanlah minuman Cola biasa.

"Minum dong pah, masa diliatin ajaa.." paksa Salena.

"Iyaa, Papa minumm.." segera Hans meneguk minuman yang ada ditangannya itu.

Salena hanya meminum sedikit demi sedikit,sembari menatap Sang ayah dan memastikan minuman itu diteguknya sedikit banyak.

Didetik itu juga Alexsa sudah sampai didepan pintu. Hingga membuat dua orang itu mengalihkan mata padanya.

"Ayo masuk Al," ajak Salena.

Alexsa masih saja berdiri mematung disana. "Iya, ayo sini gabung sama kami." Hans juga bersuara.

Dan pada akhirnya tidak ada pilihan baginya selain memasuki kamar ayah sahabatnya itu.

I'm crazy about you, Uncle DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang