Bab 34 21+

2.1K 36 2
                                    

Setelah memesan sarapan, Hans pun berangkat ke pertemuan dengan beberapa rekan bisnisnya, meninggalkan Alexsa yang saat ini asik mengobrol dengan Salena.

Setelah pesanan datang Hans meletakan makanan yang dia pesan diatas meja makan, lalu kemudian berlalu.

Sementara Alexsa saat ini masih betah bergosip dengan sangat anak sambung, tanpa sadar jika sang suami tidak berada lagi dirumah.

"Ada apa lu nelfon guee?" Tanya Alexsa serius.

"Mau curhat Bun." Jawab Salena dengan bibir mengerucut.

"Mau curhat apaa? Anak Bundaa?" Kekeh Alexsa merasa geli.

"Lu tau ngak Bun, kemarin kan gue ketemu Justin, tapi wajahnya lebab, tepatnya dibagian bibir.. ee pas gue tanyainn, dia bilang jatoh dari motor. Keliatan kali tu bohongnyaa.. masa iya jatohh... Dari motor.. yang cedera dibagian wajahnya." Adu Salena tanpa meninggalkan apapun yang dia lihat dengan mata kepalanya.

Alexsa tertegun, dia paham betul apa penyebab hang membuat kekasih anak sambungnya itu sampai lebab gitu.

"Heii bunn, jangan diam aja dongg. Masa gue ngomong dianggurin!"

"Ituu.. di pukulin laki gue Sall.." balas nya dengan nada sepelan mungkin.

"Hahh!! Kok bisaaa!? Trus ngapain lu ngak cerita sama guee??" Teriak Salena kesal Karana tidak mengetahui yang terjadi sebenarnya.

"Bukan maksud gue Sall. Nyembunyiin dari luu. Tapi sumpahh, malam itu gue udah niat untuk cerita sama luu.. " ucap Alexsa lengkap dengan dua jati yang diangkat sebatas telinga.

Salena berkerut dahi kemudian menggempas nafas kasar.

"Tapii... Karna kami pulangnya hampir pagi, jadi gue langsung bobo sampai dirumah. Trus paginya langsung berangkat. Jadi ngak sempat ngomongnya. Maafin gue yaa.." mata berbinar penuh permohonan.

"Gue ngak peduli sama permintaan maaf lu Bun, yang gue mau tauu! Kenapa laki luu bisa mukulin pacar guee!??" Kesal Salena.

"Gue ngak tau Sall, tapi ketika gue minta antar Justin dan dibonceng pake motornya, om Hans sangat marah. Hingga menghadang kami dari depan. Seketika Justin menghentikan motor, kemudian om Hans keluar dari mobil.."

Sungguh Salena ternganga sembari menutup mulut mendengar penuturan Alexsa

"Dann om Hans langsung menghujami Justin dengan kepalan tin..juu, nyaa." Alexsa tak enak hati mengungkapkan kesalahan sang suami.

"Maafin laki gue ya Sall."

"Laki lu bapak guee jugaa! Gua ngak mau jadi anak durhaka jika tidak memaafkan dirinya!!" Cetus Salena.

"Kasiannn nya Justin .." rengek lebai Salena.

"Lebai..!" Ejek Alexsa.

"Yalahh.. nama juga cowo gue kena hajarr, tentu aja gue nangis lebaii! Jika yang dipukuli laki luu.. gimana reaksi luu..?"

"Hampir saja sihh Sall,"

"Maksud nya?"

"Jika gue ngak menghalangi Justin, sudah pasti orang dia tu by one!"

Salena semangkin dibuat kaget mendengar pengakuan sang sahabat.

"Gue ngak nyangka, kecemburuan papa akan berdampak buruk buat Justin, kasian Justin dongg.." ucapanya dengan sedih.

"Tunggu-tungguu, lu bilang apa tadii? Cemburuu?" Tanya Alexsa dengan wajah kaku, hanyanitu yang terekam diotak Alexsa.

"I'iyaa..emang lu ngak ngerasa bunn?"

I'm crazy about you, Uncle DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang