Bab 56

878 21 3
                                    

Berjalan menuju kamar yang ada tak jauh dihadapan mereka dengan senyuman dan saling beradu pandang, ketika Hans ingin menggendong Alexsa, tiba-tiba dia dikagetkan dengan hadirnya Anita disana. Mungkin dia juga akan menginap dihotel itu, atau ada kegiatan apalah dia disana.

Dahi Alexsa langsung berkerut menatap Hans dengan horor.

"Ngapain mas bawa juga wanita itu kesini?" Cetusnya kesal.

"Ngak ada sayang, mas ngak bawa dia kesini." Elak Hans ya memang itu ada nya.

"Ngak mungkin kan mas, dia dadakan kesinii!?"

"Ngak percaya banget sih dekk.. mas memang ngak tau. Lagian apa peduli kita dengan urusannya kesini.."

"Ngak tauu! Satu yang adek tauu.. tentu saja urusannya kesini.. mau mengganggu." Cetusnya menatap taja kepada wanita yang saat ini berjalan menuju mereka dengan senyuman terbaiknya.

Segera Alexsa bergelantungan ditangan Hans, seolah ingin memamerkan pada Anita dia lah pemilik satu-satunya Hans setelah Hanna.

Hans yang tau saat ini Alexsa cemburu hanya memasang senyum puas.

"Heyy Hanss.. kamu disini jugaa?" Sapa Anita dengan senyuman terbaiknya.

"Yailah.. tantee, inikah hotel milik mas Hans. Masa Tante ngak tau sihh,," sahut Alexsa dengan jutek.

Seketika senyum Anita langsung mengaku. "Ohh..." Menatap Alexsa dengan sudut mata seakan mengesankan ketidak suakaannya gadis cantik itu juga berada disana.

Alexsa hanya membalas dengan senyuman terlicik yang dia punya.

Ponsel Hans berbunyi menandakan ada seseorang yang melakukan panggilan padanya. Pria itupun menggogoh tas kecil mahal miliknya mengambil hape didalam sana.

"Maaf sayang.. adek duluan ya kekamar, masa ada tamu penting dibawah.." Hans membarikan sebuah kartu pada sang istri, yang akan digunakan untuk akses masuk kekamar yang katanya atas nama sang suami tersebut.

"Iya sayang.." satu kecupan diberikan kan nya pada sang suami tepat dibibir.

Hans tersenyum senang mendapatkan perlakuan itu. Hingga tak disadarinya saat ini orang yang dianggap saudaranya itu mengepal tangan dibawah sana. Karna menahan rasa cemburu dan sakit hati.

"Bentar ya sayang.. mas pergi dulu.."Alexsa hanya mengangguk

"Maaf ya Anitaa.. aku harus pergi.." tanpa menunggu jawaban dari Anita  Hans pun memutar arah meninggalkan mereka berdua.

Alexsa masih betah melihat punggung sang suami sampai benar-benar menghilang dari hadapannya.

"Jangan senang dulu.. Alexsaa, aku pastikan Hans akan meninggalkan muu.. dan ka'muu akan menagis darah karna ituu,,!" Ketus Anita dengan nada menggeram.

Degg! Ntah kenapa ucapan Anita tersirat kutukan baginya.

Berbalik badan Dangan nafas yang menggebu dan, plakk! Satu tamparan mendarat dipipi mulus Anita. Hingga wajahnya tertoreh kesamping.

Anita meraba pipi yang terasa sedikit nyeri.

"Aku sangat takutt, mendengarnya tantee.." Alexsa memasang mimik wajah sedih, kemudian kembali tegas.

"Apapun yang akan terjadi! Itu adalah urusan kamii..!" Ucap penuh penekanan.

"Dengar tantee.. dia mencintai kuu, begitu juga akuu... Aku yakin dia tidak akan pernah mengecewakan akuu! Jadi jangan coba-coba memberikan ancaman murahan itu untuk kuu, dan  didalam rumah tangga kamii!" Anita masih diam membisu sambil mengelus pipi yang saat ini terasa kebas.

Alexsa hendak melangkah akan pergi meniggalkan Anita,setelah melontarkan ucapan pedas untuk wanita yang menolak tua itu. Baru akan melangkah Anita bersuara hingga mau tidak mau Alexsa menghentikan langkahnya.

I'm crazy about you, Uncle DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang