Malam pun datang, seusai Sholat isya berjama'ah. Mereka pun kembali kekamar masing-masing bersiap. Sperti yang dikatakan Hans, mereka akan makan malam bersama rekan bisnis Hans, mereka juga membawa pasangan, ntah itu istri atau apalah... Dimana mereka juga akan membahas pekerjaan. Dan mereka semua berharap akan bisa bekerja sama dengan Hans.
Seperti tadi siang. Hans pun menunggu Alexsa keluar dari kamar. Kali ini pria tampan itu telah rapi dengan jas kebanggaannya.
Sementara Alexsa, gadis itu masih betah didepan kaca. Saat ini Alexsa ingin tampil beda. Dia ingin menjadi wanita tergantung dibanding pasangan lainnya. Agar Hans merasa bangga dengan Alexsa disampingnya bukan Anita.
Setelah merasa selesai merias diri, Alexsa keluar kamar menuju lantai dasar dimana Hans saat ini menunggu sembari memainkan ponsel. Seperti nya pria itu sudah mulai kesal, karna lama menunggu. (Maklum dong om, wanita butuh waktu lama untuk berdandan. Hehehe).
"Om, Alexsa sudah beres.. apa kita akan berangkat sekarang?" Tanya Alexsa yang berhasil mengagetkan Hans, seketika pria itu memalukan ponselnya kedaln saku.
"Akhirnyaa.." jawab jawab Hans dengan nafas lega.
"Kenapa semua wanita membutuhkan waktu lama untuk berdan-dan..." sungguh Mata Hans tak berkulit ketika beradu padang dengan sang istri.
Kali ini Alexsa begitu memukau. Riasannya yang sedikit tebal tapi tidak menor, masih tetap terlihat natural. Rambut panjang bergelombang tergerai bak sutra. Dan dres yang dia gunakan saat ini cocok dengan riassn wajahnya. Warna hitam nan mewah. Ditambah lagi tas branded. Seolah menegaskan dia seorang pasangan pengusaha no satu didunia.
"Sangat cantik.. " ucap Hans tanpa sadar, dia masih terpaku akan penampilan sang istri.
"Trimakasih omm.." Balas Alexsa tersipu.
Sontak pria itu terkejut, dan kembali kekesadarannya.
"Ehem.." begitulah seorang pria menetralkan suasana ketika kepergok memuji wanita. Berdalih deheman untuk mencairkan suasan yang tegang.
"Ayoo berangkat.." Ajak Hans yang sengaja berjalan duluan.
"Hah, yang benar ajaa.. masa udah cantik begini.. ditinggal jalan sendiri..!" Gerutu Alexsa dalam hati.
Wanita cantik itupun mengikuti langkah Kaki Hans dengan kesal. Padahal bukan seperti ini yang dia harapkan. Tadinya dia berharap ada sedikit kemanisan yang dilakukan sang suami. Paling tidak digandeng kek, ngak kasian apa hak sepatu Alexsa lumayan tinggi. Hingga gadis itu sedikit kesusahan untuk berjalan.
Ditempat tujuan.
Hans berhenti tepat di lestoran bintang lima. Keluar dari sana dan memberikan kunci pada petugas, untuk diparkir.
Hans berdiri dengan santai. Berbeda dengan wanita disebelahnya. Dia seolah diam membeku, sesuai cuaca yang dingin saat ini. Tapi bukan itu alasannya.
Alexsa termenung membayangkan bagaiman didalam lestoran mewah itu. Bahkan gadis itu tidak pernah membayangkan dia akan makan ditempat itu. Canggung, tentu saja itu saat ini yang dia rasakan.
"Maaf om, seperti nya.. Alexsa tidak bisa ikutt.." suara sepelan mungkin yang dia keluarkan.
Pria disampingnya seketika menoleh padanya. "Tapi kenapa? Bukan kah kita sudah berada disini sekarang. Apakah kamu mendadak tak enak badan?" Ucap Hans Khuatir.
Pria itu paham Karna ini tempat baru buat Alexsa. Tentu saja beribas pada tubuhnya, apalagi jika imunnya rendah.
"Bukan om.." gadis itu menjeda ucapnya. Dia ragu untuk berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm crazy about you, Uncle Duda
RomanceAlexsa seorang gadis remaja seperti gadis lainnya. dia juga menyukai lawan jenis. tapii.. ntah mengapa hatinya tertambat duda tampan. usia pria itu kisaran 45 tahun karna ketampanannya usia tua tidak terpancar diwajahnya, karna diliat dari wajahnya...