Bab 12

1.4K 33 0
                                    

"Berhentilah tersenyum seperti ituu.. gue serius Sall."

"Gue juga serius." Salena kembali tersenyum.

Alexsa mengerutkan dahi semakin tidak mengerti. Ketika Salena menuntunnya berdiri dan memindai seluruh tubuhnya.

"Ngapain lu liatin gue kaya gituu? Jangan bilang lu nafsu sama guee!!"

"Enak ajaa, gue pencinta lelaki, jijai bajai gue nafsuan sama luu.."Tubuh Salena menggeliat geli.

"Truss ngapain luu natap gue kaya gituu?" Tanya Alexsa masih dalam kebingungan

"Hmm lu bisa melakukan sesuatu agar suami lu senang."

"Masud luu?" Dahi Alexsa berkerut. " Lu ngak lagi berfikir.. nyuruh gue di tidurin sama bapak luu kan?" Protes Alexsa mengintimidasi.

"Ngakk!" Balas Salena spontan. "Lagiaan jika itu terjadi.. kan lebih baguss, gue bisa cepat punya dedek cowo yang ganteng.. secara bapak gue ganteng, dan bunda gue cantikk.." jawab nya sembarangan.

Alexsa hanya bisa memutar bola mata malas Karna kesal.

"Hmm liat Alexsa, lu memiliki tubuh yang ideal, bahkan gue suka sirik liat body sempurna lu ini."

"Trus apa hubungannya dengan nyenengin suami?"Alexsa masih gagal paham.

Salena tepok jidat dengan ucapan polos sang sahabat. Masa dia ngak ngerti juga dengan maksudnya.

"Hmmm.. lu itu memang polos, atau pura-pura polos sih All. Udah 20 tahun masih aja ngak paham gue ngomong arahnya kemana." Kembali Alexsa menggeleng kaku. Tetap saja gadis itu menggelengkan kepalanya dengan cepat.

Salena dibuat frustasi melihat sang sahabat.

"Sini-sini.." Salena menarik Alexsa kedepan cermin.

"Lu liat siapa didepan cermin?"

Alexsa menoleh, " Ya gue lahh.."

"Iya gue tau itu luu..ah sudah lahh.." Salena frustasi.

"Lu ngak tau apa, kalau lu memiliki body yang bisa memikat semua pria, lu bisa saja berpakaian sexsi didepan papa, bahkan buka dikit kek, biar bisa membangkitkan gairah sang suami. Bukankah lu tauu, suami luu udah puasa selama bertahun-tahun. Ini kesempatan luu.." ucap Salena menggeram.

"Emang lu tauu, papa lu puasa selama bertahun-tahun?" Tanya Alexsa polos.

"Ntah, gue juga ngak tauu." Balas Salena juga dengan wajah polos.

"Yee..."

"Dah ah, ngapain kita ributin soal ituu. Lu mau ngak, jalanin saran yang gue katakan barusan?" Tanya Salena serius.

"Hmm..gimana ya Sal, Gu-ee.."

"Banyak mikir lu Bun. Jangan kelamaan mikir! Kalau ngak mau laki luu digaet tu perawan tua!!" Ucapan penuh penekanan dari Salena, berhasil membuat Alexsa panik.

"Yaa ngak gitu juga dong sumpah luu Saa.." rengut manja Alexsa.

"Habis bikin kesel ajaa lu sihh, timbang buka dikit doang depan suami.." jawab Salena dengan sudut mata.

Lagi-lagi Alexsa masuk dalam dilema. Kembali termenung dengan tatapan kosong kedepan.

Menghempas nafas berat meluapkan segala keluh kesah didalam dada, yang saat ini sedikit sesak.

"Gue bingung Sall, disatu sisi, gue ngak bisa berpakaian sexsi didepan pria. Dan disisi lain.. gue juga ngak mauu.. laki gue memfokuskan segalanya pada wanita lain. Apa lagii kata bapak Luuu.. dia ngak akan pernah tertarik sama body guee.." terlihat nafas berat yang dihembuskan Alexsa saat ini. Sekedar mencurahkan rasa frustasinya.

I'm crazy about you, Uncle DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang