BAB 13 21+

2.5K 29 0
                                    

Setelah berbincang, dan mengatur rencana. Alexsa dan Salena bersiap dikamar masing-masing, saat ini kamar Alexsa kosong tanpa ada Hans didalamnya. Ntah kemana rimbanya pria tampan itu.

"Syukurlah.. dia tidak adaa, aku bisa leluasa memakai kamar ini untuk pagi ini.." gumam Alexsa sembari celingak-celinguk kaya maling.

Memasuki kamar mandi dan kembali membersihkan badan, lalu kemudian keluar dari sana ketika ritual pembersihan tubuh selesai.

Dengan santai gadis itu keluar  menggunakan handuk putih, yang terlilit dari batas dada hingga hanya menutupi paha mulusnya saja, sungguh tubuh putih mulusnya terexpos sempurna.

Alexsa masih saja asik menuju lemari dan memilih pakaian yang akan dikenakannya tanpa peduli dengan keadaan setempat. Bahkan dia melupakan jika kamar itu bukanlah miliknya sendiri. Karna kamar itu juga milik seseorang yang saat ini tengah berdiri mematung dengan jakun turun naik menatapnya dibelakang.

Ya, dia seorang pria yang saat ini menyandang status suami oleh Alexsa.

Ketika dia mendapatkan benda yang dia cari, seketika Alexsa menutup lemari dan berbalik badan. Sungguh dia terkejut hingga bola matanya hampir melompat keluar. Kenapa tidakk, karna saat ini sang suami menatapnya tanpa berkedip.

Dan pada Akhirnya. "Aaaakkk.." pekiknya histeris. Hanya itu yang lolos dari bibirnya, pakaian yang ada ditangannya jatuh begitu saja kelantai. Karna Alexsa reflek menutup bagian yang terbuka dengan kedua tangannya, hingga tidak menyadari dia telah menjatuhkan pakaiannya kelantai.

Hans yang kaget kembali kekesadaran sebelumnya, saat ini telinganya sedikit bengang mendengar teriakan Alexsa.

"Suuttt diamm!!!" Bentaknya sembari mengosok- gosok telinganya yang terasa bengang.

"Kenapa kamu berteriak? Saya tidak lagi ingin memperkosamuu!!" Repetnya kesal.

"Iyaa.. emang om tidak berniat begituu.. tapi tatapan omm, sangatlah mesum!!" Protes Alexsa yang merasa selalu benar.

Hans tidak menghiraukan ocehan Alexsa pria tampan itu memilih memutar tubuh hendak pergi, tapi ketika langkah pertamanya Alexsa berseru.

"Tunggu omm!! Jangan pergi duluu.. om harus minta maaf!!" Perintah Alexsa kesal. Walau bagaiman pun dia belum rela Hans melihatnya dalam kondisi itu.

"Minta maaf?" Hans berbalik tubuh "Apa saya ngak salah dengar?" Tukasnya.

"Iyaa.." Anggukan Alexsa sungguh sangatlah licik.

Hans menatap Alexsa tajam. "Jika saya tidak mauu?" Ucapnya tanpa dosa.

"Enak saja ngak mauu, udah ngeliat aku dalam keadaan ini.. malah ngak mauu minta maaf!!" Kesal Alexsa Karna amarah dia malangkah mendekati Hans dengan langkah besar, tanpa dia sadari handuk yang menempel ditubuhnya terjun bebas kelantai. Hingga membuat mata Hans membola sempurna.

Seketika Alexsa menghentikan langkahnya, sorot matanya kehanduk yang saat ini teronggok dilantai. Sedangkan Hans tanpa sadar telah terpaku menatap kemolekan tubuh sang istri. Hingga pria tampan itu hanya bisa berdiri bak patung.

Dalam sekejap suasana terasa panas, padahal AC dikamar itu tengah menyala, dan suhunya lumayan dingin.

Dalam keadaan tegang Alexsa berusaha meraih kembali handuknya, Alih-alih mengambil Handuk, ee siapa sangka ketika dia hendak membungkuk dia kehilangan keseimbangan dan pada akhirnya dia jatuh dan mendaratkan tubuhnya diperlukan Hans.

"Haaa..aaa..ini sungguh sangatlah memalukan.." rutuk Alexsa dalam hati. Dia sengaja memejamkan kedua matanya sekedar menutupi rasa malunya

Sementara Hans masih saja diam membeku. Dia hanya merasakan kehangatan dan kelembutan tubuh yang saat ini berada dipelukannya. Ntah kenapa kedua tangannya semakin mempererat pelukan itu bahkan seperti tidak ingin melepaskannya. Hans memejamkan mata meresapi momen yang ada. Sungguh pria itu seperti terbang ke dimensi lain.

I'm crazy about you, Uncle DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang