Bab 15

1.2K 33 0
                                    

Salena baru saja mengerejapkan matanya karna terjaga dari tidurnya. Dunia mimpinya pun sirna seketika.

Seperti gadis lainnya, bangun tidur bukan nya kekamar mandi, malah mendahulukan online didunia Maya. Begitulah gadis zaman sekarang.

Diraihnya benda pipih yang saat ini tergeletak diatas narkas dan hal pertama yang dilihatnya pesan Dari sang sahabat.

Salena terlonjak kaget dan hampir melompat, melihat isi pesan dari Alexsa.

"Gue pinjam cowo luu buat manasin laki guee.."

"A-appaa!??" Salena kaget dan histeris dong.

"Apa yang lu lakuin Bun, nanti papa bisa ngamuk sama dia, kasian Justin.." balas Salena lengkap dengan emogi meweknya.

"Ngak usah sekuatir ituu.. papa lu juga ngak pedulii!" 

"Masaa iya sihh, ngak peduli?"  Balas Salena kurang percaya .

"Iyaa ngak ngaruh jugaa .. sepertinya om Hans memang ngak peduli akan status guee!"

"Tunggu-tungguu.. gimana ceritanya? Lu sampai jadiin Justin korban?"  Sungguh Salena penasaran.

"Ntar aja gue ceritanya, dosen mau masuk."

"Ohh, ya dehh.. lu ngutang cerita ya, ntar?"

"Iyaa.." balas Alexsa dengan emogi love yang banyak.

Dan balas membalas chat pun berakhir.

Banyak pertanyaan yang ada dibenak Salena, kenapa Alexsa sampai berbuat hal yang diluar pemikirannya.

Mengabaikan hal itu, Salena memilih kamar mandi untuk menyegarkan tubuh yang saat ini baru bangkit dari tidur.

*

*

*

Dikantor

Hans dan Anita menyempatkan sarapan dikafe yang ada dikantor. Hans dan Anita adalah partner kerja, Hans adalah pemilik perusahaan dibidang testil dan Anita lah modelnya. Walau Anita dibilang berumur, tapi tubuhnya sangatlah terawat, jadi usia tua tak terlihat diwajahnya.

Hans mengaduk-aduk kopi yang saat ini diatas meja dihadapannya, sementara tatapannya jauh entah kemana. Sedangkan Anita selalu tersenyum bahagia ketika berada disisinya dalam keadaan apapun.

"Hans..bagaimana dengan rencana perceraian mu dengan Alexsaa?" Pertanyaan yang berkali-kali ditanya kan Anita itu, selalu membuat Hans terkejut. Ntah kenapa ucapan itu sedikit membuatnya merinding.

"Itu tidak mungkin Anita.." jawab Hans tanpa ragu, dan hanya kali ini dia berani mengucapkannya.

Dahi Anita berkerut."Tapi kenapa Hans? Bukan kah kita telah sepakat, setelah perceraian kamuu dan Alexsaa.. kita akan menikah?" Protes Anita tak terima.

"Iya Anita..aku tidak akan lupa akan hal ituu.. tapii.." Hans terlihat ragu akan berbicara.

"Tapii? Apa Hans.?" Lirih Wanita cantik itu mulai sedih.

Hans menoleh Anita dan menghempas nafas berat.

"Aku ngak bisa melakukan itu, karna Salena akan kecewa,jika aku menceraikan sahabatnya. Selama enam bulan ini.. aku melihat kebahagian dimatanya, bahkan dia seperti sudah melupakan kerinduan pada mendiang mamanya.. bagaimana aku akan menghancurkan hatinya, jika aku menceraikan sahabatnya? Aku ngak mau mengambil resiko Anita.. dia adalah anakku satu-satunya.. sudah cukup dia meninggalkan rumah karna kemarahan, aku sudah sangat nyaman dengan dirinya sekarang yang penurut dan juga tinggal dirumah seperti sebelum mamanya meninggal." Ucap Hans panjang lebar.

I'm crazy about you, Uncle DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang