"Hey!" Seru Salena mengaget Alexsa, dia sengaja menepuk pundak Alexsa. Sungguh Alexsa kaget setengah mati dibuatnya, bahkan jantungnya hampir jatuh dari porosnya.
"Ngagetin aja luu! Untung gue ngak ada riwayat sakit jantung. Kalau ngak, kan udah meninggoi gue detik ini juga!" Gerutu Alexsa yang hanya dapat senyuman sengaja diumumkan oleh Salena.
Menyaksikan itu, Alexsa menepuk pundak Salena, sementara tangan satunya masih betah didada yang saat ini bergerak kencang karna kaget.
"Ya, maaf.." ucap Salena merasa bersalah.
"Kebiasaan, ketika setelah melakukan kesalahan, segampang itunya meminta maaf!" Rajuk Alexsa membuang wajah. Sementara dia sengaja menahan senyum melihat raut wajah imut Salena.
"Ya, habis.. siapa suruh luu ngelamun ditengah jalan!" Balas Salena membela diri.
"Apaa lu bilang? Tengah jalan? Halloo.. ini didepan pintu jenk! Mana ada ditengah jalan."perotes Alexsa.
"Sama aja jenk, orang lu tegaknya di tengah pintu gituu, apalagi kalau bukan ditengah jalan!"
Alexsa hanya bisa mengerutkan dahi dan menghela nafas panjang.
"Jika nanti lu ditabrak mbak iyem gimana? Pasti jatuh kan luu.. tersingkir, orang mbak iyem bodynya sama dengan tronton!" Rengut manja Salena.
Detik itu juga, Alexsa meledak tawa begitu juga dengan Salena. Dan Hans bisa menangkap suara tawa itu dari lantai dua, dimana saat ini dia sedang membuka pintu kamar hendak memasukinya. Dan menerbitkan senyum dibibirnya.
"Lu parah bener sihh, Sal. Punya mulut yang ngak bisa direm bener. Kalau ke dengeran sama mbak iyem, bisa nangis kejer dia, orang saat ini dia dalam program diet, Hahaha.."
"Astagfirullah.. jangan sampai kedenaran." Salena menutup bibirnya yang masih terkekeh. Dan dalam sekejap mereka menghentikan tawanya.
"Ayo kita masuk Bun." Ajak Salena meraih tangan Alexsa dan menariknya kedalam kamar. Alexsa pun mengekorinya bah anak ayam yang patuh pada induknya.
Salena menarik Alexsa hingga mencapai kamar sang sahabat. Duduk diatas ranjang dan menatap Alexsa kemanapun dia bergerak. Hingga yang punya badan merasa aneh.
"Ngapain luu liatin gue kaya gitu?"
"Ngak adaa.." Salena asik saja tersenyum.
Alexsa semakin dibuat heran dengan tingkah sang sahabat. Mendekati Salena, dan duduk disampingnya.
Masih dengan dahi yang berkerut. "Ngapain luu senyum-senyum ngak jelas?" Tanya nya lagi.
Kali ini Salena menatap Alexsa dengan senyum merekah.
"Lu tau ngak bun? Tadii.. gue yang buat Papa jemput luu."
"Tapi kenapa?" Jawab Alexsa terkejut.
"Ya demi lu lahh.. masa iya demi sipelakorr.. gue lagi niat comblangin lu sama laki luu..!"
"Jangan bilang lu bawa Justin dalam hal ini?" Tanya Alexsa penuh selidik.
"Engg- ngak bawa sih bun? Tapi namanya ajaa."
"Maksud nyaa.. gimana ceritanya nama nya ajaa.. sementara orangnya ngak ikut serta?"
"Tadii.."
(Kilas balik beberapa jam yang lalu)
Saat itu Hans baru saja sampai dirumah. Ternyata Salena sengaja menunggu Hans melewati kamarnya dengan pintu kamar yang terbuka lebar. Dan ponsel ditangannya. Ketika sang papa akan melintas bergegas dia menempelkan benda pilih itu ditelinganya. Seolah sedang bercakap dengan seseorang diserang sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm crazy about you, Uncle Duda
RomanceAlexsa seorang gadis remaja seperti gadis lainnya. dia juga menyukai lawan jenis. tapii.. ntah mengapa hatinya tertambat duda tampan. usia pria itu kisaran 45 tahun karna ketampanannya usia tua tidak terpancar diwajahnya, karna diliat dari wajahnya...