Bab 2

1.9K 43 0
                                    

Disepanjang perjalanan mereka hanya diam membisu, hanya sesekali Pria tampan itu mengeluarkan suara, ketika ponselnya berdering, ntah siapa saja yang menelfon pria itu, yang pasti Alexsa bisa lihat jika pria yang menyupirinya saat ini adalah pengusaha sibuk.

Kesempatan bagi Alexsa memindai seluruh wajahnya hingga ketubuhnya. Dilihat dari mana pun pria di sampingnya itu adalah makhluk yang sempurna menurutnya, hidung mancung bibir sedikit tebal tapi berwarna pink dan lari lagi kematanya, sorot mata yang tajam dan tegas, ditambah lagi kaca mata yang dia pakai, menambah ketampanannya.

Alexsa memberanikan diri mentap bagian lainnya, matanya turun memindai tubuh tegap pria tampan itu, bisa Alexsa ketahui tubuh yang atletis karna pakaian yang dikenakan sedikit ketat menandakan setiap otot tubuhnya memberontak seperti hendak keluar.

Bahkan gadis itu membayangkan jika dia masuk kedalam pelukan pria itu, pasti sangat lah nyaman. Eh apa yang difikirkan nya, itu sungguhlah tidak benar. Melarikan tatapan lurus kedepan, agar bisa membuyarka. Lamunan sigadis yang baru saja merasakan jatuh cinta itu.

Sampai pada akhirnya mobil mereka berhenti didepan kampus ternama dan ter paforit di kota itu. Beruntung Alexsa pintar, hingga dia bisa memasuki kampus paforit itu dengan jalur beasiswa.

"Terimakasih om." Ucap Alexsa setelah keluar dari mobil mewah itu.

"Ya sama-sama.. maafin om yaa.. Karna udah mencelakai kamu."

"Ngak papa om, namanya juga kecelakaan."

Kembali pria itu tersenyum. "Nanti setelah motor kamu selesai, om akan hubungin kamu."

"Ya om.."

"Om pergi duluu.."

Alexsa mengangguk kaku.

Pria itu kembali tersenyum. Sumpah senyum itu berhasil membuat Alexsa terpukau. Alexsa buru- buru melarikan pandangannya. Sejak tadi dia berusaha menepis perasaannya, tapi perasaan nya semakin gila, ketika beradu pandang dengan pria itu. Masa iya dia harus jadi pelakor, disaat menginjak usia dewasa.

Mobil itupun menghilang dari pandangan Alexsa, tapi Salena yang baru saja sampai, melirik penuh kemobil yang ditumpangi Alexsa tadi. Tapi dia tidak tau apa tujuan dari mobil itu mendatangi kampus mereka.

"Heyy.. Sall!" Alexsa menepuk pundak Salena, tentu saja itu berhasil membuat wanita cantik itu kaget.

"Lu mahh.. ngagetin ajaa.." rengut manja Salena.

"Lagian ngelamun ajee.." balas Alexsa menyengir.

"Yuk masuk, masa mau telat dihari pertama..?" Ajak Alexsa.

"Yukk.." mereka pun memasuki gedung kampus itu dengan bergandeng tangan.

Salena melirik dengan ekor mata ke  Alexsa. "Lu ngapain nonn? Senyum-senyum ngak jelas?"

Kembali Alexsa menoleh dengan senyum bahagia pada sahabatnya itu.

"Gue sedang jatuh cinta Sall.." jujur nya sambil   tersipu.

Salena kaget hingga menghentikan langkahnya.

"Tunggu-tungguu.." Salena meraba dahi Alexsa, ya tentu saja membuat gadis cantik itu bingung.

"Lu kenapa Sal?" Tanya Alexsa bingung dengan dahi yang berkerut.

"Ngak lagi sakitt.." oceh Salena lagi.

"Memang gue ngak sakit." Alexsa menyipitkan mata.

"Truss, jika bukan sakit,jadi apa dong?"

"Maksud luu?" Alexsa kembali bingung, menurutnya ucapan Salena saat ini dipenuhi teka teki.

I'm crazy about you, Uncle DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang