- 4

948 106 5
                                    

Sesuai dengan rencana, mereka kini sudah dirumah Pharita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesuai dengan rencana, mereka kini sudah dirumah Pharita. Bahkan mereka tengah berbagi cerita sambil memakan cemilan yang maid sediakan, memang benar yang dibilang Rora. Jika dirumah Pharita mereka akan benar-benar dibuat nyaman, karena gadis itu selalu memberikan makanan untuk para teman-temannya.

"Ngomong-ngomong kenapa kalian berdua tadi lama sekali?" Tanya Ryuka sambil mengunyah kripik kentang dimulutnya.

"Yak! Kunyah dulu itu yang didalam mulutmu, muncrat kemana-mana!" Laki-laki itu hanya terkekeh saat Isaac mengucapkan kekesalannya.

"Biasa.. Yunjin berulah lagi."

"Yunjin?"

"Anak kelas tiga dari tim Cheerleaders sekolah?"

"Darimana kau tau dia anak cheerleaders, oppa?!" Isaac dibuat gelagapan karena ucapannya yang tidak sengaja keluar.

"Kau ini gimana sih, Ra! Mereka kan juga anak basket, sudah pasti mereka mengenal anak-anak cheerleaders dong."

"Nah, iya itu! Benar kata Rita." Isaac bisa bernapas lega, untung saja Pharita menjelaskannya terlebih dahulu sebelum Rora marah padanya.

"Bukannya dia anak kelas tiga? Kenapa ada di koridor kelas dua deh." Tanya Pharita lagi.

"Sudah beberapa hari ini, anak itu suka mencari masalah dengan Ahyeon." Jawab Ramond.

"Yeon, bukannya seluruh murid disekolahan sudah tau kau anak dari pemilik sekolah. Kenapa Yunjin berani padamu?" Ahyeon menatap teman-temannya.

"Mungkin karena ada anak kelas tiga yang ia suka, tetapi malah menyukaiku." Ucap Ahyeon dengan entengnya.

"Maksudnya?"

"Sudahlah, aku tak mau membahasnya. Lagipula itu hanya pemikiranku saja, karena belum tentu dia menyukaiku."

"Hei.. eonnie! Beritahu aku, siapa laki-lakinya! Aku penasaran." Ucap Rora sambil mendekat mukanya pada Ahyeon, dan reflek Ahyeon memundurkan sedikit kepalanya.

"Yak! Apa-apaan kau ini!" Kesal Ahyeon karena tindakan Rora yang tiba-tiba, namun gadis itu bukannya takut malah terkekeh.

"Makanya beritahu aku siapa orangnya!"

"Ram, kau ingat dua hari yang lalu aku beri cokelat?" Ramond pun mengangguk, karena memang gadis itu memberinya beberapa cokelat padanya.

"Aku menemukan itu ada di loker, daripada aku buang. Lebih baik aku berikan saja padamu!"

"Aku kira memang kau yang sengaja membelinya untukku, ternyata kau mendapatkannya ntah dari siapa."

"Memangnya ada laki-laki yang terang-terangan mendekatimu selain Ramond?" Mereka mengangguk menyetujuinya.

"Bukannya banyak? Cuma gadis ini saja yang tidak mau menggubrisnya."

"Berhenti meledekku! Aku sedang tidak ingin memikirkan tentang cinta."

Soulmate || CHIYEON [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang