Soulmate || CHIYEON [END]

- 72

Huuekk~

Huuekk~

Kenneth yang mendengar sang istri di kamar mandi pun langsung berlari kearahnya, bahkan saat laki-laki itu masih menggunakan celana pendek.

"Nunna, kau kenapa?" Dengan panik dia bertanya pada istrinya, namun Ahyeon hanya bisa menunjukan jempolnya pada Kenneth. Seolah berbicara jika dia baik-baik saja.

Tapi Kenneth masih saja berdiri dibelakang Ahyeon, sesekali juga dia memijat tengkuk gadis itu bahkan membantu memegangi rambut panjangnya.

"Kau salah makan?" Tanya Kenneth setelah gadis itu sudah bisa menegakkan badannya lagi, lalu dengan sigap Kenneth membersihkan mulut Ahyeon.

"Aku tidak tau, mungkin hanya masuk angin karena semalam aku berendam terlalu lama." Kenneth menuntun gadis itu keranjangnya, lalu meletakan bantal di belakang kepalanya untuk bersandar gadis itu.

"Aku panggilkan dokter ya?" Ahyeon menggelengkan kepalanya dengan lesu.

"Yasudah, aku minta ahjumma buatkan bubur untukmu dan mengambilkan obat juga. Kau tunggu disini ya?" Ahyeon tak menjawabnya soalnya dia cukup lemas sekarang, karena isi perutnya seperti dipaksa untuk dikeluarkan semuanya bahkan saat dirinya belum mengisinya.

Kenneth menuruni tangga dengan tergesa, bahkan dia mengabaikan baju yang belum dia pakai. Karena ia panik dan meninggalkan istrinya dikamar sendirian.

"Ahjumma~"

"Ahjumma~"

"Ahju-"

"Iya tuan muda? Ada yang bisa ahjumma bantu?" Wanita yang sudah berumur itu bahkan sampai tergopoh-gopoh karena mendengar teriak sang majikan di pagi hari.

"Tolong buatkan bubur untuk Ahyeon, dia sepetinya sakit. Dan tolong obatnya juga sekalian, terimakasih." Pinta Kenneth pada ahjumma yang ada didepannya, lalu laki-laki itu pergi lagi ke kamarnya dengan berlari.

Kenneth masuk kembali ke kamar mereka, dan bisa dilihat jika istrinya tengah memijat pelipisnya sambil memejamkan mata, Kenneth berjalan dengan pelan menuju keranjang lalu duduk disamping istrinya.

"Pusing?" Ahyeon sedikit menatap kearah suaminya, lalu menganggukkan kepalanya.

"Kita ke rumah sakit saja deh ya?" Namun Ahyeon tetap saja menolak ajakan tersebut, Kenneth pun mau tak mau menurutinya.

"Ahjumma sedang membuatkan bubur untukmu, dan aku juga meminta obat padanya." Kenneth yang tak tega melihat gadisnya sedang menahan sakit pun akhirnya mendekatkan badannya, kemudian memijat pelipis gadis itu dengan perlahan.

Tak lama ahjumma masuk kedalam kamar sambil membawa nampan yang berisi bubur dan obat untuknya.

"Gumawo, ahjumma." Wanita itu pun pamit setelah menyerahkan bubur untuk majikannya.