Soulmate || CHIYEON [END]

- 44

Sesuai dengan apa yang sudah Jennie janjikan di waktu kemarin, mereka pagi-pagi langsung mengantarkan motor sang menantu kerumahnya.
Bahkan ia juga tak sendiri, ada Jisoo dan juga Ahyeon yang ia boyong pula.

Perempuan itu tak sabar ingin memberikan hadiahnya untuk Kenneth, maka mau tak mau Jisoo dan Ahyeon pun ikut dengannya. Daripada mereka berdua yang kena amukan si kucing cantik itu. Toh Ahyeon pun jadi tidak membuat repot Kenneth yang akan menjemputnya untuk kesekolah nantinya.

"Turunkan disitu, pak! Hati-hati! Jangan sampai lecet!" Ucap Jennie sambil menginterupsi pekerja yang mengangkut motor milik Kenneth.

Karena mendengar keributan diluar akhirnya keluarga Limario pun keluar untuk mengeceknya, dan mereka tidak menyangka jika Jennie akan langsung memberikan motor untuk sang anak.

"Astaga! Eonnie.. kau benar-benar membelikan motor untuk anakku?" Rose tak menyangka jika perempuan itu bersungguh-sungguh terhadap ucapannya kemarin.

"Kau pikir aku berbohong??!" Dengan nada ketus Jennie menjawab ucapan Rose.

"Nunna, apakah ini tidak terlalu mahal untuk Kenneth?" Jennie giliran menatap kearah Lim.

"Harganya tidak seberapa, kalian tenang saja! Aku tidak akan miskin hanya karena membelikan Kenneth motor seperti ini." Bukan masalah tentang kebaikan Jennie yang mereka permasalahankan, tapi harga dari motor itu sendiri saja sudah sangat mahal bahkan bisa untuk membeli satu unit mobil.

"Iya tapi ini terlalu berlebihan, nunna!"

"Lim, aku juga ingin memanjakan calon menantuku. Apa salahnya aku berbuat demikian? Kalian mempermasalahkan harganya? Aku bahkan tidak keberatan untuk memberikannya untuk Kenneth, lagipula motornya pasti digunakan bersama Ahyeon juga."

"Ken, jangan lupa berterimakasih padanya." Akhirnya Lim pun membiarkan Jennie memberikan motor yang dibelikan olehnya, meskipun sedikit terpaksa. Dia tidak enak, padahal Kenneth masih berstatus tunangan Ahyeon. Tetapi Jennie sudah begitu royal pada sang anak.

"Nah gitu dong! Kenneth, ini kunci motormu yang baru. Ingat! Jangan untuk memboncengkan gadis lain selain anakku!" Jennie menyerahkan kunci motor tersebut kepada Kenneth, laki-laki itu juga sedikit melirik kearah motor yang sudah terparkir didepan rumahnya.