Soulmate || CHIYEON [END]

- 78

Hari ini jadwalnya Ahyeon untuk ke rumah sakit menemui dokter Naeun kembali, namun Kenneth tidak bisa menemaninya. Alhasil Ahyeon bersama dengan Rose untuk mengecek kandungannya, membiarkan Kenneth untuk fokus belajar.

Dia juga sudah izin pada Hyeri karena tidak bisa mengadakan pertemuan dengannya.

"Nona Kim Ahyeon!" Suster memanggil namanya dan ia pun langsung keruangan dokter Naeun bersama dengan Rose.

"Selamat datang! Bagaimana kabarmu? Ada keluhan?" Tanya dokter Son pada Ahyeon.

"Baik dok, saya terkadang mengalami kram perut." Dokter Son mengangguk mendengar keluhan dari pasiennya.

"Kram perut memang hal biasa dan sering dialami oleh ibu hamil, kamu bisa mengubah posisi tidur atau berendam air hangat supaya meredakannya. Lalu bagaimana dengan mual dan pusing, apakah masih kamu rasakan?"

"Tidak, saya sudah tidak begitu merasakan mual."

"Syukurlah kalo begitu, mari kita lihat perkembangan bayinya." Ahyeon membaringkan tubuhnya di bangsal untuk  melakukan USG.

Rose pun ikut melihat calon cucunya dari monitor yang ada disamping kepala Ahyeon, Rose begitu antusias saat melihatnya.

"Bayinya berkembang dengan baik." Rose tersenyum mendengar kabar itu.

"Jangan buat calon ibu stress, karena nanti akan berakibat bayi yang ada didalam perut juga." Ucap Dokter Son, dan mereka menyelesaikan sesi tersebut. Kemudian dokter Son juga memberikan vitamin untuk diminum oleh Ahyeon secara teratur.

Mereka pun pergi dari ruangan dokter Son, hari ini Rose akan mengajak Ahyeon ke cafe miliknya. Sembari menunggu Kenneth pulang, karena hari ini bertepatan dengan jadwalnya Rose mengecek cafe.

"Kamu mau pesan apa? Pesanlah saja!" Ucap Rose pada Ahyeon.

"Nde, nanti Ahyeon akan pesan! Ahyeon ingin duduk dulu."

"Kalo begitu, mommy keruangan dulu ya! Kalo kau ingin beristirahat, masuklah saja. Jangan lupa pesan makanan!" Ahyeon lalu duduk didekat jendela, karena dia bisa melihat orang-orang yang berlalu lalang dan juga kendaraan.

Ahyeon juga meminta cake dan juga minuman untuk menemaninya menikmati suasana diluar cafe, sudah lama juga dia tidak merasakan nongkrong di cafe seperti ini.

Dia jadi rindu dengan suaminya dan juga teman-temannya.

"Apa aku telfon Kenneth untuk pulang saja ya?" Ucapnya lalu menggelengkan kepalanya.

"Tidak tidak! Dia pasti masih belajar, lagipula sebentar lagi pun dia pasti pulang." Kemudian disusul menghela napasnya.

"Nona, ini pesanan yang ana inginkan." Ahyeon menatap waiters yang mengantarkan pesanan dari atas sampai bawah.

"Kau!" Tunjuk Ahyeon pada waiters tersebut.

"Temani aku disini!"

"Tap-"