Soulmate || CHIYEON [END]

- 70

Karena nanti sore mereka berdua akan kembali ke rumah Hyunsuk, merekapun berencana untuk jalan-jalan dan menikmati perjalanan mereka.

Ahyeon bilang ingin membelikan oleh-oleh untuk sang kakek dirumah dan membelanjakan secuil dari black card milik Hyunsuk.

"Katanya mau beli oleh-oleh untuk harabeoji, bukannya tokonya sudah kita lewati?" Ucap Kenneth yang merasa heran karena sudah beberapa toko yang menjual oleh-oleh dilewatinya begitu saja.

"Nanti saja membelinya, kau ini ingin kita cepat-cepat balik ke penginapan ya?!"

"Ya habisnya kau bilang ingin beli oleh-oleh." Karena kesal Ahyeon melepaskan gandengannya dari suaminya, dan berjalan lebih dulu didepan.

Kenneth hanya bisa pasrah saat melihat gadis itu merajuk padanya dan diam mengikutinya dari belakang.

"Belikan aku ice cream!" Ucap Ahyeon yang tiba-tiba menghentikan langkahnya dan menunjuk kearah seberang jalan.

"Yaudah aku belikan dulu, kau tunggu disini." Kenneth pun meninggalkan gadis itu, toh dia juga masih bisa melihatnya dari sudut pandangnya.

Sembari menunggu gilirannya, dia sesekali memperhatikan istirnya yang sedang duduk dikursi.

"Silahkan tuan! Mau rasa yang apa?"

"Tolong vanilla dan cokelat ukuran large." Perempuan itu langsung mengambilkan pesanan yang Kenneth sebutkan.

Laki-laki itu menatap kedalam etalase yang terdapat berbagai rasa ice cream dan tentu membuat dirinya ingin mencicipinya semua.

"Apa aku beli satu lagi yah.. tapi nanti pasti Ahyeon marah. Sudahlah tidak perlu!"

"Tuan ini ice cream anda!"

"Eh?" Kenneth tersenyum malu karena kedapatan melamun tadi, padahal dibelakangnya masih banyak orang-orang yang menunggu giliran.

"Gumawo!" Dia langsung pergi setelah memberikan bayaran pada perempuan tadi.

Kenneth tersenyum karena dia sudah membawakan ice cream untuk istrinya, namun langkahnya melambat setelah melihat pemandangan didepannya.

Bahkan laki-laki itu sempat berhenti, padahal tinggal beberapa langkah lagi untuk sampai pada Ahyeon.

"Anak siapa ini?" Tanya Kenneth saat sudah berada didepan istrinya.

"Aku tidak tau, dia bilang terpisah dengan orangtuanya. Karena dia berisik menangis didepanku, jadi aku suruh saja dia duduk disini. Lagipula orang-orang terus memandangiku!" Kenneth melirik kearah bocah laki-laki yang juga sedang menatap pada ice cream ditangannya.

"Lalu mau kau apakan anak ini?!"

"Ya kita balikan pada orangtuanya! Kau pikir aku akan memungutnya!"

"Kita lapor polisi dulu saja!"

"Tapi kita coba cari di tempat yang bocah ini sambangi saja dulu, siapa tau orangtuanya masih ada disana." Kenneth pun menganggukkan kepalanya.