- 65

846 142 26
                                    

Sesuai dengan perkataan Ahyeon waktu itu, dia benar-benar di skorsing oleh pihak sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesuai dengan perkataan Ahyeon waktu itu, dia benar-benar di skorsing oleh pihak sekolah. Bahkan tiga hari yang lalu dia memanggil pemilik salon langganannya untuk ke mansion, sudah dibilang jangan pernah mengkhawatirkan gadis itu.

Bahkan hari ini dia berencana akan ke cafe milik mertuanya, dia akan bantu-bantu disana. Karena sudah lama juga dia tidak bertemu dengan Rose, lagipula dia juga sudah mengurangi les yang di berikan oleh harabeojinya. Itu pun sesuai dengan kesepakatan bersama, lebih tepatnya digantikan oleh Kenneth.

"Nona, anda ingin pergi kemana?" Tanya salah satu maid yang melihat Ahyeon yang sudah rapih dengan pakaiannya, mereka semua sudah tau jika gadis itu tidak akan pergi ke sekolah dalam beberapa waktu kedepan.

"Aku akan pergi ke cafe mommy, jadi jika ada yang mencariku. Bilang saja seperti itu! Atau suruh meneleponku saja. Aku pergi dulu!" Pamitnya pada maid tersebut, dan gadis itu langsung masuk kedalam mobil yang memang tengah menunggunya di depan mansion.

Sebetulnya gadis itu bosan, dia juga menyesal kenapa meminta skorsing selama dua minggu lamanya. Kenapa tidak minta tiga hari atau seminggu saja.

Selang beberapa lama, mereka pun sampai didepan cafe milik Rose. Ahyeon langsung masuk kedalam, dan supir yang mengantarnya pun juga pulang ke mansion.

Tring~

"Selamat datang di cafe kami, silahkan!" Sapa salah satu karyawan yang bekerja disana.

"Eh? Nona Ahyeon, silahkan! Sudah lama tidak main kemari.." Ahyeon hanya tersenyum padanya, semua karyawan yang ada dicafe hanya tau jika Ahyeon adalah kekasih dari pemilik kafe mereka bekerja.

"Aku sibuk liburan kemarin, jadi tidak sempat kemari."

"Nona kemari hanya sendirian?" Ahyeon menganggukkan kepala.

Dan kebetulan Rose keluar dari arah dapur, perempuan itu penasaran dengan siapa karyawannya itu tengah mengobrol dan ternyata menantu kesayangan yang datang berkunjung.

"Ahyeon?" Gadis itu pun memutar badannya dan ternyata Rose yang tadi memanggilnya.

"Kamu tidak sekolah?" Tanya Rose.

"Ayo! Kita keruangan mommy saja, biar nanti waiters yang akan mengantar cake dan minuman kesukaan kamu." Rose menggiring menantunya ke ruangan pribadinya,

Ahyeon duduk di sofa yang memang tersedia disana, gadis itu selalu mengagumi ruangan sang mertua. Bagaimana bisa ruangan itu disusun dengan sangat bagus dan bahkan aesthetic, Kenneth pernah bilang jika Rose adalah salah satu manusia paling aesthetic. Dan Ahyeon pun mengakuinya setelah melihatnya secara langsung.

Rose membiarkan menantu duduk dengan nyaman terlebih dahulu, barulah dia akan bertanya setelahnya pada gadis itu. Dan waiters yang disuruh oleh Rose pun juga sudah menyuguhkan apa yang perempuan itu perintahkan.

"Sayang, kau kenapa tidak pergi kesekolah?" Tanya Rose dengan lembutnya, Ahyeon meletakan gelas yang ia pegang keatas meja dengan perlahan.

"Aku minta di skorsing selama dua minggu, mom." Sebetulnya Rose sudah tau soal ini, karena anaknya yang selalu memberitahu apapun padanya atau pada Limario. Tapi sang anak tidak menjelaskan alasannya Ahyeon meminta di skorsing pada mereka.

"Skorsing? Kau terlibat masalah disekolah?" Ahyeon sedikit mengangguk sambil menghela napasnya.

"Ada pihak yang tak bertanggungjawab menyebarkan foto-fotoku dengan Kenneth saat pergi ke hotel waktu itu."

"Tapi kenapa hanya kau yang di skorsing?"

"Karena laki-laki yang ada di foto terhalang oleh badanku, jadi mereka tidak tau siapa dirinya. Aku hanya tidak mau mereka berpikir yang tidak-tidak tentangku, apalagi jika sampai pihak sekolah tidak melakukan tindakan apapun." Rose mengangguk paham dengan ucapan menantunya, bahkan dia sampai pindah ke sebelah gadis itu.

"Nde, mommy tau perasaanmu! Orangtuamu tau alasan kamu meminta ini?" Ahyeon menggelangkan kepalanya, gadis itu memang tidak menceritakan kebenarannya pada kedua orangtuanya.

"Aku takut, jika aku berkata jujur pada appa atau eomma. Pasti mereka akan sangat marah jika mengetahuinya nanti, apalagi appa! Mommy tau kan bagaimana dia.." Rose hanya bisa memeluk tubuh menantunya.

"Ahyeon-a.. mommy tau, kalian sudah sah melakukan apapun diluar sana. Bahkan masuk keluar hotel setiap hari pun sah-sah saja untuk kalian yang sudah berstatus suami istri, tapi alangkah baiknya kalian tidak perlu melakukannya lagi. Karena mau bagaimanapun, kalian berdua masih berstatus sebagai pelajar."

"Lain kali, kalo mau booking hotel atau mau bermalam di penginapan. Kalian bisa beritahu mommy, atau nanti mommy bicarakan dengan daddy supaya membelikan kalian apartemen yang dekat dengan rumah kami." Ahyeon betul-betul terharu dengan ketulusan yang diberikan Rose padanya, bahkan gadis itu sekarang tengah memeluk Rose dengan erat.

"Gumawo mommy!" Rose tersenyum dengan cantiknya, meskipun Ahyeon tidak melihatnya tapi dia tau pasti menantunya tau jika dia melakukan dengan sangat tulus.

"Nah, karena kamu pasti akan bosan di mansion. Bagaimana jika membantu mommy di cafe? Sambil menunggu Kenneth pulang sekolah?"

"Bolehkah?"

"Of course, kenapa tidak?" Ahyeon benar-benar ingin menangis sekarang.

"Kau tenang saja, mommy tidak akan memberitahu ini pada appa ataupun eommamu. Kamu boleh menceritakan apapun pada mommy, mommy siap menjadi pendengarmu yang baik. Anggap saja mommy bukan mertuamu, tapi teman yang lebih dewasa darimu." Ahyeon menganggukkan kepalanya.

"Mansion kami juga selalu terbuka untuk kalian berdua, beritahu mommy juga jika Kenneth menyakitimu nantinya. Biarkan daddy Lim yang akan mengurusnya, karena bagaimanapun kau adalah menantu kesayangan kami." Rose melepaskan pelukannya, lalu membantu merapihkan lagi rambut menantunya.

"Aku tak tau harus mengucapakan apa lagi pada, mommy! Aku benar-benar merasa lega sekarang, karena sudah menceritakan ini pada orang yang banyak pengalaman hidupnya." Rose terkekeh mendengarnya.

"Kau ini ada-ada saja! Kami pun masih sama-sama belajar kok."

"Sebetulnya Kenneth sudah memberitahu mommy soal kamu yang di skorsing dari pihak sekolah, tapi dia tidak menceritakan detail alasannya apa."

"Mianhae.." Ucap Ahyeon sambil menundukkan kepalanya.

"Kenapa minta maaf?"

"Karena kau yang menyuruhnya untuk tidak memberitahu para orangtua alasannya."

"Tidak apa-apa, tapi lain kali jangan diulangi yah?" Ahyeon menganggukkan kepalanya, coba saja jika dia bercerita ini pada Jennie. Mungkin eommanya langsung ingin mencari pelakunya, atau justru melakukan sayembara untuk yang berhasil menemukan pelaku yang sudah membuat Ahyeon sedih.

"Tapi kenapa kau tidak mencari tau siapa pelaku yang menyebarkan foto-foto tersebut?" Ahyeon sedikit terdiam.

"Sebetulnya aku juga ingin mencarinya, tapi kalo dipikir-pikir aku justru ingin berterimakasih padanya. Meskipun wajah si laki-laki yang bersamaku tidak nampak sih."

"Loh kenapa memangnya?"

"Mommy kan tau tentang status kita yang disembunyikan dari publik, bahkan teman-temanku pun tidak tau tentang statusku ini. Dengan adanya foto-foto itu, jika suatu saat nanti statusku terbongkar. Foto-foto itu bisa menjadi buktinya dan aku juga jadi tidak perlu menjelaskan panjang lebar pada mereka." Rose hanya bisa menatap dengan tatapan tak percayanya sambil bergumam dalam hati.

"Betul-betul buah jatuh tak jauh dari pohonnya."

Ahyeon menghabiskan suguhannya terlebih dahulu, barulah setelah itu dia akan membantu karyawan Rose didepan. Dia juga sudah menghubungi Kenneth, jika dirinya ada di cafe milik mommynya.


_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

Hai yoo?!! Selamat pagi dan selamat beraktivitas!
Pasti kalian masih berkutat dengan perlombaan 17an ya? Semangat!!👊🏻
Ngomong-ngomong kalian udah pada tau soal gempa megathrust belum nih? Serem ya😔
Semoga kita semuanya selalu dilindungi oleh sang pencipta🙏🏻 Stay safe guys!
Jangan lupa download apk info BMKG sekarang!
See you next part!🤘🏻

Soulmate || CHIYEON [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang