Soulmate || CHIYEON [END]

- 52

Sehari sebelum acara camping sekolah dilaksanakan, Ahyeon dan teman-temannya memutuskan untuk membeli beberapa keperluan terlebih dahulu.

Namun, sampai detik itu Jisoo masih belum memberikan izin pada anaknya. Padahal Jennie sudah membolehkannya, asalkan Pharita menemaninya saat di penginapan.

Ahyeon pun sudah malas berhubungan dengan Jisoo, karena laki-laki itu cukup menyebalkan menurutnya. Dia juga tak mau membuang tenaganya dan akan berakhir seperti tahun lalu yang sia-sia.

"Eonnie, kau yakin tidak akan ikut?"

"Ntahlah, mungkin aku tidak akan pernah dibolehkan untuk ikut kegiatan sekolah oleh appa."

"Kau tak mau meminta izin lagi dengan uncle Jisoo, Yeon?" Ahyeon menggelengkan kepalanya.

"Aku belum bertemu lagi dengan appa." Gadis itu menyadari jika ucapannya ada yang salah.

"Memangnya uncle Jisoo sedang kemana? Kok kau bilang belum bertemu lagi?!" Ahyeon sedikit gugup karena tidak ada yang tau jika dirinya sudah tidak tinggal bersama dengan orangtuanya.

"Ah itu maksudnya- itu appa akhir-akhir tengah sibuk, jadi aku jarang bertemu dengannya. Iya! Begitu?!" Ucap Ahyeon yang diakhiri dengan kekehan.

Setelah mereka menemukan beberapa keperluan untuk besok, sebetulnya hanya Ahyeon yang tidak membeli apapun. Dan mereka pun memutuskan untuk makan disalah satu restoran yang ada di mall terbesar, sebelum nanti mereka pulang kerumah masing-masing.

"Pesan apa yang kalian inginkan, biar aku yang bayar!"

"Wihh.. ada apa nih Issac tiba-tiba mentraktir kita seperti ini?" Laki-laki itu hanya melirik kearah Ryuka.

"Kecuali kau, Ryuka!"

"Hei.. kenapa begitu?! Aku kan cuma bercanda tadi." Mereka menertawakan raut muka Ryuka yang telah terlihat lucu dimata mereka.

"Silahkan nikmati pesanannya!" Ucap waiters yang mengantar pesanan ke meja mereka.

Selagi mereka memakan makanan pesanan masing-masing, tidak dengan Kenneth yang malah asik dengan video game miliknya.

"Kenneth! Makan makananmu!" Tegur Ahyeon pada laki-laki yang duduk disampingnya.

"Kenneth! Denger aku gak sih anak ini!" Gadis itu kesal karena panggilannya sama sekali tidak di gubris olehnya.

Ahyeon pun menarik paksa handphone yang tengah dipegang oleh Kenneth, bahkan sampai laki-laki itu sedikit berdiri untuk meraih kembali handphone miliknya.

"Kau mau aku membanting handphonemu atau kau habiskan segera makanan yang sudah kau pesan!" Kenneth menatap kearah makanan yang belum tersentuh olehnya, dia bahkan tidak menyadari jika pesanan miliknya sudah ada didepannya.

"Baiklah.." Kenneth dengan patuh langsung memakan makanan yang ada didepannya, pemandangan tersebut juga tak luput dari penglihatan teman-teman Ahyeon.

Laki-laki itu makan dengan tenang dan sama sekali tidak terusik oleh teman-teman Ahyeon yang tengah bercerita. Karena yang ada dipikirannya sekarang adalah makan secepat mungkin dan kembali lagi bermain game.