Di suatu pagi yang cerah, gadis cantik dengan mulut yang savage tengah duduk didepan teras sambil melihat sang kakak yang sedang mencuci mobil kesayangannya.
"Ra, bantu aku memberikannya dong!" Teriak Ramond pada sang adik, tapi gadis itu justru pura-pura tidak mendengarnya.
"Aurora! Aku tau kau mendengarku!" Dengan kesal gadis itu mengalihkan pandangan dari handphone yang ada digenggamnya itu.
"Tidak mau! Aku sudah cantik begini, masa harus kotor-kotoran denganmu! Lagipula yang sering memakainya kan oppa! Kenapa aku jadi harus ikut membantumu."
"Kau memangnya tidak mau disebut sebagai adik yang baik?"
"Tidak, aku tidak mau! Biarkan aku jadi adik durhaka saja. Daripada dandanku rusak nanti!"
"Kau ini memangnya mau kemana? Masih pagi tapi sudah rapih begitu, tidak biasanya kau begitu."
"Mau ngedate lah, memangnya oppa!" Laki-laki itu menyemprotkan selang air kearah adiknya.
"Yak! Oppa!! Kurang ajar!" Teriak Rora menghindari air yang disemprotkan oleh Ramond, padahal jarak antara dirinya dan Rora terbilang cukup jauh. Tapi gadis itu dengan berlebihannya berlari masuk kedalam mansion.
"Dasar lebay! Kenapa harus teriak-teriak segala deh, padahal airnya bahkan tidak sampai ke teras." Gerutu Ramond sambil mengelap mobilnya dengan air sabun.
Sementara Rora dengan perasaan kesal, ia duduk disofa ruang tengah. Orangtua mereka sudah pergi sejak tadi subuh, alhasil hanya ada dirinya dan Ramond dirumah serta beberapa pekerja dari keluarganya.
"Isaac oppa juga kenapa lama!"
Selang beberapa lama, Rora mendengar suara mobil dari luar. Dan gadis itu pun langsung berjalan keluarga mansion, ternyata mobil Isaac yang baru saja masuk kedalam pekarangan mansion.
Bisa Rora lihat jika sang pacar langsung menghampiri Ramond bukannya dirinya yang sudah menunggunya lama.
"Yak! Oppa! Kau ini gimana sih, pacarmu itu aku atau Ramond oppa sih sebetulnya!" Isaac menatap kearah sang pacar dengan tatapan teduhnya.
"Aku hanya menyapanya, Ra. Masih pagi loh, kenapa kamu marah-marah? Hhum.." Rora langsung bergelayut manja saat Isaac bertanya dengan nada yang cukup halus.
"Yak! Menjijikkan, Hyung apa perlu aku panggilkan dukun untuk mengusir roh jahat yang sedang menempel padamu?!" Ramond bahkan sampai bergidik melihat tingkah sang adik yang menurutnya menjijikkan.
"Apa sih! Kau iri kan denganku.. karena Hyein tidak bisa kau ajak berkencan." Ledek Rora pada kakaknya.
"Memang Hyein kemana?" Tanya Isaac.
"Kenapa jadi kau yang penasaran padanya?! Kau suka pada temanku?!" Rora langsung melepaskan tangannya dari lengan Isaac dengan kasar, lalu pergi sambil menghentakkan kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate || CHIYEON [END]
Teen FictionCinta datang karena terbiasa, tapi bagaimana jika cinta datang karena berawal dari paksaan orang tua? Begitulah yang terjadi antara Kenneth Manoban Jr. dan Kim Ahyeon terjadi.. || TYPO BERTEBARAN GUYS! SO SORRY! || Start : 10 Juni 2024 Finish : 11 S...