Bab 40

3.5K 329 59
                                    

Terdengar seperti suara pintu yang sudah terkunci, mala menoleh ke arah sumber suara tersebut ternyata benar saja pintu kamar rakha sudah menutup dengan rapat.

" Sekarang gak bakal ada yang ganggu kita." Ucap rakha dengan kembali meletakkan remot tersebut, kemudian ia mengelus lembut punggung mala.

" Hah? Kok bisa? " Kaget mala.

" Di dunia ini apa sih yang gak bisa buat aku." Jawab rakha sedikit sombong.

" Dih! Sombong! Jangan sombong, orang sombong pacar nya popo barbie! " Cibir mala malas.

" Bukan sombong maniez, tapi aku ngomong sesuai fakta aja." Sanggah rakha dengan terkekeh.

" Terserah deh, udah ah lepasin kha, aku gak nyaman kalau kamu peluk terus kayak gini." Ucap mala terus menggeliat.

" Jangan kebanyakan gerak la, bahaya." Ucap rakha.

" Maka nya lepasin buru ih." Gerutu mala terus menerus.

" Gak mau! Aku masih mau peluk kamu, soal nya udah seminggu aku di cuek kin sama kamu." Tolak rakha.

" Aku gak nyaman kha." Ucap mala.

" Nanti juga terbiasa, apalagi kalau nanti nikah sama aku, tiap malem pasti aku peluk kamu terus." Balas rakha.

" Lepas dulu aku haus." Ucap mala berusaha mengalihkan.

" Aku tau itu cuman alesan kamu buat lepas dari pelukan aku." Jawab rakha terkekeh.

" Beneran kha aku haus, kamu mau aku mati karena kehausan? " Ucap mala.

" Ck! yaudah minum dulu." Ucap rakha dengan terpaksa melepaskan pelukan nya.

Akhirnya mala bisa sedikit bernafas dengan lega, lalu mala meminum air yang tersedia disana sampai gelas tersebut kosong.

" Peluk lagi ya? " Pinta rakha dengan wajah memelas nya.

" Gak mau! Aku engap lama-lama." Tolak mala.

" Kok gitu? Tadi kata nya kalau aku udah mau makan sama minum obat boleh peluk kamu sepuasnya." Ucap rakha.

" Kan tadi udah peluk nya." Jawab mala dengan memutar bola matanya malas.

" Masih kurang, pengen nya tidur sambil peluk sama kamu." Pinta rakha seraya memberikan tatapan memohon nya.

" Oh no no no, mending kamu tidur trus aku tungguin." Ucap mala.

" Mau nya tidur sambil peluk kamu." Mohon rakha terus menerus.

" Ish gak mau! Kamu tidur aja duluan, biar cepet sembuh. Kalau kamu sakit terus, nanti aku cari cowok lain yang lebih ganteng dan lebih kaya dari kamu." Ucap mala menggoda membuat rakha menatap nya dengan tatapan tajam nya.

" Berani kamu kayak gitu? Aku penggal kepala cowok nya! " Ancam rakha dengan wajah kesal nya, membuat mala merinding mendengar nya.

" Gak berani kenapa? Kalau kamu sakit emang bisa penggal kepala cowok itu? " Tanya mala terus menggoda rakha.

" Kamu lupa kalau aku punya banyak anak buah? Menggal kepala seseorang bukan hal yang sulit buat aku." Jawab rakha sewot.

Gadis Kesayangan Bos MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang