Bab 18

4.5K 299 47
                                    

Rakha dengan sengaja menarik tubuh ramping mala hingga ia dan gadis itu terjatuh ke kasur, posisi tubuh mala berada dalam kungkungan tubuh kekar rakha.

Jantung mala berdegup kencang tak karuan mengingat posisi mereka sangat intim di tambah rakha yang tak memakai baju nya.

Rakha menatap mata mala dengan tatapan yang sulit diartikan. Deru nafas mereka berdua sama-sama terdengar jelas.

" Rakh lepasin. " Ucap mala seraya membalas tatapan tajam rakha.

" Kamu takut? " Tanya rakha sedikit terkekeh melihat ekspresi ketakutan mala, wajah nya sudah sangat pucat.

" Jangan gini kha gua mohon. " Mohon mala pada rakha.

" Gini gimana sayang. " Tanya rakha yang dengan sengaja memajukan wajah nya dan mencium leher jenjang gadis cantik ini, menghirup aroma khas bunga mawar yang di miliki nya.

" Kalau saya kasih tanda kepemilikan disini seperti nya bagus. Sangat di sayangkan apabila leher semulus ini tidak saya beri tanda dan di biarkan begitu saja. " Ucap rakha dengan suara berat.

Tubuh mala meremang, benar-benar merinding di buat nya. " Kha tolong jangan bertindak jauh, kita tidak memiliki ikatan suci. " Ucap mala seraya mendorong pelan dada bidang rakha, lalu dengan cepat rakha mencakal tangan mala menutup pergerakan nya.

" Ayo kita menikah, biar saya bisa bertindak lebih jauh. " Ujar rakha dengan sedikit terkekeh.

Mala mengehela nafas panjang, dirinya benar-benar bingung bagaimana cara menjauhkan tubuh rakha agar ia tidak bertindak yang lebih jauh.

" Kha jangan gini please. " Ucap mala.

" Saya suka melihat wajah ketakutan kamu di bawah kendali saya. " Ucap rakha sedikit membuat ambigu.

Puas dengan menghirup aroma khas tubuh mala, lalu ia membalik kan tubuh tersebut hingga kini tubuh mala yang ada di atas nya.

" Kalau begini kamu suka? " Tanya rakha menggoda mala.

" Kha. " Ujar mala sudah bingung harus berbuat apa, gadis itu ingin menjauhkan diri nya dari rakha namun dengan cepat rakha menarik tubuh nya kedalam pelukan nya, hingga ia menubruk dada bidang rakha.

Dughhh...

" Lepasin kha, gua capek pengen tidur. " Ucap mala.

" Yaudah tidur nya gini aja sampai besok pagi. " Jawab rakha tak menggubris mala.

" Gak mau! Lepasin kha. " Mohon mala.

" Rakha lu budeg apa tuli si lepasin! " Sentak mala yang terus memberontak.

" Gua bunuh lu sekarang juga! " Ancam mala.

" Diem atau saya cium kamu sekarang juga." Ancam rakha tanpa merubah posisi nya.

" Kha gua gak nyaman kalau tidur posisi nya kayak gini. " Ujar mala.

" Rakhaaa. "

Rakha seakan tuli tak mau mendengar permintaan mala yang sedari tadi sudah tidak nyaman berada dalam posisi seperti itu. Dia tetap melanjutkan aksi nya memeluk erat tubuh gadis cantik ini, bahkan mala bisa mendengar jelas suara detak jantung rakha yang terdengar berdetak begitu cepat, karena rasa kantuk telah menghantui nya perlahan mala menutup mata nya, ia seperti sudah pasrah, melawan pun tenaga nya tak akan sanggup jika harus melawan rakha. Mala terlelap di atas tubuh rakha.

Gadis Kesayangan Bos MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang