Bab 44

3.8K 310 64
                                    

Terpantau sudah dua hari lama nya rakha jauh dari gadis kesayangan nya itu, kalau bukan karena pertemuan penting yang tak bisa di wakilkan mungkin pria ini malas untuk melakukan nya. Di hari terakhir ini tinggal satu tugas yang perlu rakha selesaikan, yaitu ia harus bertemu dengan klien penting dan menandatangani kontrak kerja yang nominal nya sangat fantastik. Kali ini ia tengah beristirahat dan mengisi perut bersama bara dan para anggota The Black Vagos yang lain sebelum mereka bertemu dengan beberapa klien penting tersebut untuk datang dan membicarakan kontrak yang akan mereka kerjakan nanti nya.

" Permisi tuan klien penting kita akan sampai di perusahaan pada pukul 14:00 nanti." Ucap salah satu staf dengan badan sedikit membungkuk.

" Baik, atur jadwal sebaik mungkin dan sambutlah mereka dengan baik juga, siap kan segala kebutuhan yang di perlukan, jangan sampai ada yang kurang." Jawab bara yang angguki staf tersebut.

" Kamu kenapa sih mas? Dari kemarin papa perhatiin kayak kurang semangat buat jalanin bisnis kali ini." Tanya bara yang melirik ke arah rakha karena sedari tadi pria ini hanya fokus dengan ponsel nya saja.

" Gimana mau semangat orang dia jauh dari bocil nya pah." Sahut arsya dengan terkekeh.

" Kangen paling sama cewek nya pah." Timpal afan.

" Rakha gak semangat pah, mala dari tadi gak bales chat sama telpon rakha, padahal kemarin masih lancar komunikasi nya." Jawab rakha lesu.

" Mungkin mala nya disana sibuk mas, jadi belum sempet bales atau angkat telpon kamu. Sabar aja dulu nanti kalau dia udah gak sibuk pasti di bales kok." Ucap bara menenangkan.

" Tapi gak biasa nya mala kayak gini pah, sesibuk apapun dia pasti bakal sempetin buat bales meskipun lama, ini dari pagi gak di bales, boro-boro di bales di baca pun enggak, padahal dia lagi aktif." Jawab rakha dengan alis yang sudah mengerut.

" Mungkin sibuk urusan kuliah kali mas, kamu jangan mikir yang macem-macem dulu." Ucap bara.

" Perasaan rakha jadi gak enak pah, takut tu bocil kenapa-kenapa, soal nya dia orang nya nekat, mana setiap jauh dari rakha ada aja tingkah sama kejadian yang bikin dia jadi luka dan celaka." Ucap frustasi rakha.

" Kamu emang gak nyuruh bodyguard buat ngawasin mala? " Tanya bara.

" Udah pah, tapi mereka gak ada info atau hubungin apa-apa ke rakha." Jawab rakha.

" Nah, mungkin emang mala baik-baik aja rak, kalau dia kenapa-kenapa kan pasti bodyguard yang lu suruh buat ngawasin tu bocil bakal laporan sama lu." Balas nio.

" Tetep aja kayak ada yang ngeganjel di hati gua, gak tau kenapa ngerasa gak enak hati aja hari ini." Timpal rakha dengan gurat wajah khawatir yang sudah terlihat jelas.

" Berdoa yang terbaik aja buat mala mas, semoga dia disana baik-baik aja." Saran bara dengan menepuk bahu rakha menenangkan.

" Aamiin." Jawab rakha singkat.

" Nanti gua tanyain deh ke si rara, siapa tau dia tau. Soal nya kan mereka bareng terus." Ucap zayyan menenangkan yang di balas anggukan oleh rakha.

" Wedehh udah mulai ada yang kontek-kontek kan nih wkwk." Sahut zaki menyindir.

" Jangan lupa traktiran nya kalau jadi." Sambung afan.

Gadis Kesayangan Bos MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang