Bab 57

4.4K 327 79
                                    

Tak terasa pagi pun telah tiba, sinar matahari kian menyorot memasuki celah kamar. Seperti nya rasa lelah yang membuat mala sampai saat ini belum terbangun dari tidur nya. Gadis itu masih terlelap di alam mimpi, padahal hari ini ia harus berangkat ke kampus.

" Enghhh hoam." Lenguh mala seraya terus mengerjapkan mata nya.

" Cantik banget istri aku." Cicit rakha pelan seraya terus menatap wajah mala.

" Astaga rakha! Kamu ngapain disini?" Tanya mala kaget seraya menjauhkan diri nya dari rakha.

" Kenapa kaget? Kamu kayak ngeliat hantu aja." Jawab rakha dengan bibir mengerucut.

" Ya kamu ngapain ada disini? Gak sopan tau tidur di kamar orang." Cicit mala.

" Kamu lupa kita udah nikah? Aku kan sekarang suami kamu." Ujar rakha.

" H-hah? Udah nikah? Oh iya lupa, maaf ya? " Ucap mala seraya menunjukan cengiran kuda nya.

" Yaudah aku mandi dulu deh, abis itu baru berangkat ke kampus. Kebetulan hari ini ada kelas pagi." Ucap mala seraya ingin beranjak dari tempat tidur.

" Jangan masuk dulu aja hari ini. Takut kamu nanti masih cape." Ucap rakha menyarankan dengan menahan pergelangan tangan mala.

" Ih gak mau. Nanti aku ketinggalan materi kalau sekarang gak masuk." Tolak mala.

" Cuma sehari doang la, besok kan bisa masuk lagi." Ucap rakha memelas.

" Gak masuk sehari banyak materi yang gak aku dapat kha. Jadi sehari itu berharga." Jawab mala dengan mengelus pipi rakha.

" Yah, padahal aku pengen manja-manja dulu sama kamu." Ucap rakha lesu dengan wajah memelas.

" Pulang ngampus kan bisa sayang." Ucap mala dengan merapihkan rambut rakha.

" Lama, hari ini juga aku gak bisa berangkat kuliah." Jawab rakha.

" Kenapa? " Tanya mala penasaran.

" Ada urusan di kantor yang harus aku urus." Jawab rakha tak bergairah.

" Owh gitu. Teman-teman kamu yang lain juga ikut? " Tanya mala.

" Iya, kalau aku ikut mereka juga pasti ikut." Jawab rakha.

" Yaudah aku berangkat ke kampus sendiri aja." Ucap mala.

" Gak boleh. Aku yang anter kamu ke kampus." Tolak rakha.

" Kamu kan harus ke kantor kha. Kalau nganter aku ke kampus dulu, emang nya gak bakal telat? " Tanya mala.

" Gapapa telat, aku kan bos nya." Jawab rakha menyombongkan diri.

" Dih! Sombong banget mas nya." Cibir mala seraya memutar bola mata malas.

" Kamu gak mau nemenin aku ke kantor? " Tanya rakha seraya menarik pergelangan tangan mala. Tubuh gadis itu kini sudah berada di pangkuan nya.

" Lain kali aja ya kha? Aku gak mau ketinggalan materi." Tolak mala halus seraya menunjuk kan senyuman manis nya.

" Punya istri kok rajin banget sih." Ucap rakha seraya bibir yang sudah mengerucut.

" Jangan cemberut dong sayang. Nanti lain kali aku temenin kamu deh." Ucap mala membujuk dengan menangkup pipi rakha.

" Hmm yaudah." Jawab rakha sembari memeluk tubuh mala erat. Ia menyembunyikan wajah nya di ceruk leher gadis ini.

" Wangi banget sayang." Pekik rakha seraya mendusel-dusel wajah nya.

" Ih! Jangan kayak gitu, geli tau kha." Ucap mala menggeliat.

" Jangan banyak bergerak la, bahaya." Ucap rakha memperingati tanpa menghentikan aksi nya.

Gadis Kesayangan Bos MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang