Bab 25

4K 353 66
                                    

Mala terkejut kala seseorang menabrak tubuh nya lumayang kencang.

" Aduh." Lirih mala pelan menyeimbangkan tubuh nya.

" Eh maaf saya gak senga... Mala? " Ucap wanita tersebut.

Mala akhirnya menoleh ke arah wanita tersebut. " Bunda melitha? " Ujar mala.

" Ya Allah maaf ya sayang bunda gak sengaja nabrak kamu. " Ucap melitha merasa bersalah.

" Eum gapapa bunda. " Jawab mala menenangkan.

" Kamu gak ada yang luka kan? " Tanya melitha seraya memegang kedua bahu mala dan memutar tubuh nya memastikan.

" Gak ada bun lagian mala gak sampai jatuh juga. " Balas mala tersenyum.

" Syukur lah kalau begitu. Sekali lagi bunda minta maaf ya sayang. " Ucap melitha.

" Iya bunda gapapa, gak perlu merasa bersalah gitu. " Jawab mala.

" Bunda dari mana? " Sekarang mala balik bertanya.

" Ini bunda habis belanja bahan makanan. " Jawab melitha seraya menunjukan tentengan yang banyak di tangan nya.

" Banyak banget bun, mau ada acara ya? " Tanya mala kala melihat tentengan yang banyak sekali di tangan melitha.

" Iya bunda mau masak buat anak bunda, karena udah lama banget kita gak ketemu. Sebenarnya ini cuma buat makan-makan biasa aja sih. " Jawab melitha tersenyum.

Mala hanya menggangguk dan tersenyum mendengar nya.

" Mau mala bantu bawain gak bun? " Tanya mala.

" Gak usah sayang, takut ngerepotin kamu nanti. " Jawab melitha.

" Gapapa bun, mala gak ngerasa di repotin kok. " Ucap mala seraya mengambil beberapa tentengan di tangan melitha.

" Makasih ya sayang. " Ucap melitha.

" Sama-sama bunda. " Jawab mala dengan berjalan ke arah mobil yang sudah setia menunggu melitha sedari tadi. Beberapa menit berjalan mala dan melitha sampai di mobil yang terparkir tersebut, lalu si supir turun untuk membantu.

" Maaf nyonya biar saya saja yang menyimpan di bagasi. " Ucap si supir seraya mengambil semua tentengan belanjaan dari tangan melitha dan mala lalu dengan cepat menyimpan nya di bagasi.

" Kalau gitu mala pulang duluan ya bun. " Pamit mala.

" Eh tunggu dulu sayang. " Ucap melitha menahan tangan mala.

" Kenapa bun? " Tanya mala.

" Kalau gak keberatan bunda mau minta tolong sama kamu. " Ucap melitha.

" Mau minta tolong apa bun memang nya? " Tanya mala.

" Kamu mau gak bantuin bunda masak buat makan-makan malam ini? Sekalian bunda mau kenalin kamu sama suami dan anak bunda itu." Pinta melitha menatap penuh harap.

Mala bingung merenung. " Hm gimana ya bun, sebenarnya mala gak keberatan kalau harus bantuin bunda masak tapi mala malu kalau mau di kenalin ke suami dan anak bunda. " Jawab mala.

" Malu kenapa sayang? " Tanya melitha.

" Malu aja bun hehe. "Jawab mala dengan menggaruk tengkuk yang tidak gatal.

" Gak usah malu sayang, mau ya bantuin bunda? Please bunda pengen masak bareng sekalian ngobrol sama kamu. " Mohon melitha.

Mala menghela nafas panjang, ia bingung harus menjawab apa, mau menolak pun mala merasa tidak enak pada melitha. Akhirnya ia menerima ajakan tersebut meski dalam hati masih ada yang sedikit mengganjal.

Gadis Kesayangan Bos MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang