Bab 45

4K 318 77
                                    

Mala menghentikan motor nya secara tiba-tiba, guna menghindari laju mobil yang melesat ke arah nya, karena tak bisa menyeimbangkan tubuhnya, akhirnya mala terjatuh bersama motor nya, tangan nya menahan hingga bergesekan dengan aspal membuat nya di penuhi luka baret dengan darah segar yang mengalir, perut mala pun sedikit menghantam bahu trotoar yang meninggalkan lebam membiru. Teman-teman mala pun ikut terlempar karena mereka tak siap untuk menghindari motor mala yang tiba-tiba berhenti, untung saja mereka tak terlalu parah hanya luka-luka ringan di kaki dan tangan karena menahan tubuh agar tidak membentur langsung ke aspal.

" Aduh badan gua remuk semua." Cicit aletta dengan memegangi tangan nya yang terluka.

" Sshhh perih banget." Desis nara.

" La lu gapapa? " Tanya lea khawatir karena melihat luka-luka yang terdapat di tubuh mala yang terbilang paling parah di antara mereka.

" Aman, kalian gapapa? " Jawab mala berpura-pura, padahal saat ini tubuh nya benar-benar terasa sakit apalagi dibagian perut nya, namun ia berusaha tenang agar teman-teman nya tak khawatir, lalu ia kembali melemparkan pertanyaan tersebut.

" Kita gapapa, cuma lecet-lecet doang." Jawab mereka serempak.

" Mobil siapa sih itu, kayak sengaja banget mau nabrak kita." Tanya mala geram.

" Anjing emang tu orang! Hampir aja kita pindah alam." Sahut lea seraya membersihkan baju nya yang kotor. 

" Eh mobil itu yang mau nabrak kita kan? Kok berenti sih guys." Tanya rara yang melihat mobil tersebut berhenti tak jauh dari posisi mereka.

" Woy orang nya turun itu, anjing banyak banget ternyata di dalem nya." Kaget kia yang sudah mulai panik karena segerombolan laki-laki bertubuh kekar dan memakai topeng berjalan menghampiri mereka.

" Weh mereka orang jahat kayak nya, gimana ini guys." Panik aletta.

" Tenang, sebisa mungkin kita harus lawan." Ucap mala bangkit dari posisi nya menjadi berdiri.

" Halo cewek-cewek cantik, ikut kita yuk, malem ini kita senang-senang dulu." Ucap salah satu dari mereka.

" Gak usah macem-macem! Kita gak mau ikut kalian." Sentak dara.

" Waduh galak banget, jangan galak-galak dong." Ucap nya terkekeh.

" Ikut kita." Ajak nya sembari memegang pergelangan tangan mala dan teman-teman nya satu persatu.

" Lepasin anjing! Gak usah pegang-pegang! " Sentak mala memberontak mencoba melepaskan cekalan tangan tersebut.

" Jangan galak-galak sayang." Ucap nya dengan memegang dagu mala, lalu ia mencengkram nya dengan begitu kuat hingga membuat sang empu sedikit meringis.

" Lepasin monyet." Ucap teman-teman mala terus memberontak.

Tak sempat memberi perlawanan, segerombolan orang tersebut membekap mulut mala dan teman-temannya menggunakan obat bius sehingga membuat mereka kehilangan kesadaran nya.

" Eunghhh kha tolong aku." Lirih mala sebelum kehilangan kesadaran nya.

Akhirnya mala dan teman-teman nya di bawa menuju mobil dan meninggalkan motor mereka disana.

Gadis Kesayangan Bos MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang