Bab 46

4.3K 355 71
                                    

cerita ini murni hanya karangan ya, jadi jangan pernah di sangkut-pautkan ke dunia nyata!

⚠️

Pria ini kini mengukung tubuh mala, tangan nya menelusup ke ceruk leher gadis di bawah nya, ia menarik nya agar mendekat, lalu dengan segera memangut bibir ranum mala, gadis ini berusaha menolak namun saka tetap memperdalam pangutan nya, ia justru menggigit bibir ranum tersebut hingga gadis itu refleks membuka nya, tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut saka terus melumat lebih dalam yang semakin lama semakin menuntut. Mala tak kuasa menahan air mata nya, tangis nya pecah tak henti membasahi pipi chubby itu.

" Mpphh." Lenguh mala berusaha menyudahi dengan menggeleng-geleng kan kepala nya.

Saka melepas pangutan nya, pria ini mencari udara terlebih dahulu hingga tak lama ia kembali menyambar dan melumat bibir ranum tersebut dengan nafsu yang menggebu-gebu, mala tak bisa memberontak karena tangan dan kaki nya terikat kuat, yang gadis ini lakukan hanya menangis sejadi-jadinya, ia merasa sudah gagal karena tak bisa menjaga diri nya sendiri, jangan kan untuk memberontak, menolak pun mala sulit rasa nya. Sudah puas dengan bibir, di sentuh nya bibir itu sudah membengkak, saka tersenyum puas perlahan ciuman saka menurun ke leher jenjang mala, pria ini secara rakus menghirup dan menciumi nya, tak lupa ia juga menyesap dan meninggalkan banyak tanda kepemilikan di leher mulus tersebut hingga membuat mala terisak karena tak bisa memberikan perlawanan.

" Tolong jangan lakukan itu! Lepasin gua! " Teriak mala yang di hiraukan oleh saka pria ini kini tengah fokus dengan leher jenjang mala.

" Rakha! Tolong aku! Hiks! " Lirih mala pelan yang masih bisa di dengar oleh saka.

" Pria itu tidak akan menolong mu sayang! " Kekeh saka tak kuasa menahan tawa nya.

" Kha, maafin aku, sekarang aku kotor." Lirih mala sebelum kehilangan kesadaran, ia menutup mata nya, mala kembali tak sadarkan diri karena syok.

Melihat tak ada perlawanan dari mala, saka menghentikan aksi nya, ia melihat ke arah mala yang sudah terkulai lemas tak sadarkan diri.

Pria ini membenarkan posisi nya, ia mengecup kening mala lumayan lama dan menghapus luruhan air mata yang membasahi pipi nya, di lihat lagi wajah teduh dengan mata sembab karena terlalu banyak menangis di sertai luka lebam yang menghiasi, membuat tangan nya mengepal kuat dengan rahang yang sudah mengeras.

Saka melepas ikatan tersebut, ia semakin murka kala melihat keadaan tangan dan kaki mala yang membekas karena ikatan tersebut sangat kuat di tambah mala yang memberontak semakin menambah luka di sekujur tubuh nya. Kemudian pria ini menggendong tubuh mala ala bridal style dan membawa nya pergi dari ruangan tersebut.

***

Mala mengerjapkan mata, merasa nyaman dengan suasana kali ini. Berbeda dari sebelum nya, ruangan dengan desain yang mewah, ac yang begitu dingin menusuk kulit, cahaya terang dan kasur empuk. Pakaian nya pun kini sudah rapih dan terganti dengan yang bagus dan bersih.

Mata mala terbelalak seketika, karena kali ini ia berada di kamar yang berbeda, kamar yang menurut nya tak asing.

" Bagaimana keadaan mu? Masih ada yang sakit? " Tanya rakha yang sedari tadi berada di samping tubuh mala.

Mala menoleh ke arah rakha, seketika ia menubruk tubuh tegap rakha dan memeluk nya dengan sangat erat, untung saja rakha bisa menahan kalau tidak tubuh mereka berdua bisa terjatuh dari atas tempat tidur karena saking kencang nya mala menubruk tubuh tegap itu.

" Kha hiks! " Lirih mala menangis sejadi-jadinya dalam dekapan pria tampan ini, ia tak kuasa membendung tangis dan air mata kala mengalami kejadian tak terduga yang benar-benar seperti mimpi buruk bagi nya. Rakha terus mengelus lembut punggung mala guna memberi ketenangan karena seperti nya gadis ini benar-benar di landa rasa takut yang teramat sangat, bahkan ia meremas kuat kerah baju rakha dengan tubuh yang sudah bergetar hebat.

Gadis Kesayangan Bos MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang