Bab 66

4.4K 401 121
                                    

Lima hari berlalu setelah kejadian kelam itu menimpa mala. Gadis cantik ini masih setia menutup mata nya. Tidak ada sedikit pun tanda-tanda ia akan membuka kedua mata nya. Seperti nya ia masih ingin berlama-lama di alam yang penuh keabadian. Tubuh nya tak bereaksi apapun meski sudah banyak yang meminta dan memohon untuk ia kembali bangun. Tak terhitung berapa tangis dan air mata kesedihan orang-orang terdekat nya yang mendominasi di sebalik kaca transparan pemisah antara ruang penentu hidup dan penerima takdir.
Entah sampai kapan gadis itu berada di alam bawah sadar nya. Apakah tempat tersebut begitu menenangkan bagi nya? Hingga tak ada sedikit pun niat dia untuk kembali bangun dan menatap dunia yang penuh kejutan serta tanda tanya. Beribu doa dan harapan mereka semua lambungkan kepada sang pencipta. Agar ia berbaik hati mau mengembalikan jiwa suci milik gadis yang amat memiliki ruang tersendiri di hati masing-masing.

Dengan perasaan gundah, rakha mendudukkan diri nya di kursi yang berada di samping ranjang rumah sakit mala. Pria itu menunduk. Rasa nya ia tidak tahan dengan siksaan ini. Melihat orang yang paling berharga di hidup nya tengah terbaring lemah dan memperjuangkan antara hidup dan mati. Pikiran nya kacau, tubuh nya rapuh. Kejadian ini merupakan kekalahan telak di hidup rakha. Ia mengutuk diri nya sendiri karena gagal melindungi belahan jiwa nya.

" Ala sayang? Ayo bangun. Aku kangen." Ucap rakha lirih dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Pria itu menggenggam erat pergelangan tangan mala dan menciumi nya. Ia menyalurkan rasa rindu kepada gadis yang amat sangat memenuhi relung hati nya.

Tepat di hari ini ia baru di ijinkan dokter untuk melihat kondisi mala dengan jarak yang sangat dekat. Meski saat melihat nya ia harus memakai pakaian medis yang lengkap, tapi tidak menjadi masalah untuk rakha. Bisa di ijinkan melihat mala dengan jarak sedekat ini saja ia sudah sangat bersyukur.

" Bangun sayang. Jangan buat aku terus tersiksa dengan rasa bersalah dan penyesalan ini." Ucap rakha dengan air mata yang sudah meluruh membanjiri pipi nya.

" Sampai kapan kamu membiarkan aku tersiksa dengan rasa sakit ini la? Aku tau, aku salah. Tapi jangan biarkan aku merasakan rasa sakit dan penyelasan seumur hidup ku." Sambung nya dengan dada yang terasa sangat sesak.

" Ayo bangun la. Biarkan aku menjelaskan semuanya kepada mu. Kamu harus bertahan. Setidak nya jika tidak demi aku, tolong bertahan demi sahabat-sahabat kamu. Mereka semua terpukul melihat kamu terbaring lemah seperti ini." Ujar rakha di sela isakan nya.

" Kamu boleh balas semua rasa sakit yang kamu rasakan. Lampiaskan semua ke aku la. Kamu boleh pukul, tampar atau siksa aku seperti yang dilakukan saudara kembar ku kepadamu. Tapi kamu harus bangun. Jangan berlama-lama terbaring lemah seperti ini la. Hati aku hancur, jiwa ku terasa hilang sebagian saat melihat kamu tak sadarkan diri seperti saat ini. Sudah cukup hukuman nya, ini lebih-lebih sakit dari tertikam seribu pedang." Ucap rakha dengan terus menciumi punggung tangan mala.

" Aku gak sanggup jika harus menghadapi situasi seperti ini lebih lama. Kembali lah ala. Aku merindukan mu. Disana begitu menyenangkan ya la? Sampai kamu enggan untuk membuka kedua mata mu kembali? Jangan terlalu lama ya sayang? Aku dan sahabat-sahabat mu menunggu disini." Tanya rakha dengan mengelus lembut pipi mala.

Setiap ucapan permohonan yang di lontarkan rakha. Membuat tubuh mala memberikan respon. Gadis itu menangis dan mengeluarkan air mata nya.

" La? Kamu nangis? Tubuh kamu terasa sakit ya? Kamu bisa mendengar ucapan ku? Jangan menangis ala." Tanya rakha bertubi-tubi seraya mengusap buliran air mata di pipi mala. Ada rasa senang tersendiri saat melihat nya. Dengan menangis nya mala menandakan bahwa gadis itu mendengar setiap ucapan dan permohonan rakha.

" Bangun yuk la? Sudah cukup istirahat nya. Aku kangen." Ucap rakha dengan mencium kening mala lembut.

Saat itu juga tak terasa luruhan air mata nya mengenai pipi mala. Tak lama tangan gadis itu bergerak pelan seolah memberi respon.

Gadis Kesayangan Bos MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang