Bab 22

4.5K 312 50
                                    

Lampu ruang tengah tersebut menyala terang. Ruangan yang tadi nya gelap sekarang menjadi terang benderang.

" Habis dari mana kamu bocil nakal? " Tanya rakha pada mala, lalu dengan cepat mala menoleh ke arah sumber suara. Dilihat nya rakha beserta teman-teman nya sedang berdiri dengan tatapan tajam nya.

" Eh rakha? A-anu" Ucap mala gugup seraya menunduk kan kepala nya.

" Habis dari mana hm? " Rakha kembali bertanya seraya berjalan ke arah mala dan memegang dagu mala agar mau menatap nya.

" T-tadi gua habis beli mie di luar. " Jawab mala pelan.

" Kenapa gak bilang? " Tanya rakha dengan mata tak lepas menatap tajam mala.

" Takut gak di bolehin, lagi pula tadi lu nya juga gaada. " Jawab mala dengan memberanikan diri membalas tatapan rakha.

" Alasan klasik! bilang aja kamu mau kabur. " Cibir rakha.

" Jangan nuduh! Kalau mau kabur kenapa gua balik lagi ke mansion ini coba? " Balas mala.

" Coba aja kabur, tapi siap-siap kamu bakal dapat kabar kematian keluarga angkat kamu yang mati mengenaskan." Ancam rakha dengan wajah datar.

Mala terkejut mata nya melotot sempurna. " Jangan berani-berani! " Ancam mala dengan sedikit meninggikan suara nya.

" Kenapa harus takut? " Jawab rakha terkekeh.

" Gua mohon jangan sakitin mereka rakha." Mohon mala menatap penuh harap kepada rakha.

" Kalau kamu nurut keluarga kamu pasti selamat babe! " Ucap rakha dengan suara berat nya.

" Maaf? Janji gak bakal ngulangin lagi, lain kali kalau mau keluar pasti ijin sama lu. " Ucap mala menatap rakha dalam.

" Gak di maafin! " Jawab rakha tegas.

Mala menunduk mendengar jawaban dari rakha." Maaf ya rakha? " Mohon mala kembali menatap dengan puppy eyes nya, hingga membuat rakha gemas segemas gemas nya.

" Ah shit! Gemes banget anjing! jadi pengen gua terkam." Monolog rakha dalam hati seraya berusaha tetap terlihat cool dan tenang.

Teman-teman rakha yang menyaksikan nya pun ikut gemas melihat tatapan gadis cantik itu.

" Yaampun gemes banget jadi pengen cubit pipi chubby nya. " Celetuk zayyan.

" Ada ya makhluk ciptaan Tuhan yang se gemes ini. " Timpal afan.

" Imut sekali bocil mu rak." Sambung zaki.

" YaAllah mau yang kayak mala 1 buat gua please. " Sahut arsya.

" Iiii ucul sekali jadi pengen gigit. " Ujar nio.

" Gakuat gemecc sekalii. " Ucap ebi.

" Duplikat nya mala ada gak ya? " Ucap farel.

Pujian-pujian terlontar dari mulut teman-teman rakha, itu membuat hati nya sedikit memanas. Rakha menatap dengan tatapan tajam ke arah teman-teman nya itu, ia tak suka jika ada yang memuji mala selain diri nya.

Gadis Kesayangan Bos MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang