Bab 9

3.6K 250 16
                                    

Ceklek... 

Rakha kaget sekaget-kaget nya ketika dia masuk dan ingin menemui mala ternyata gadis itu sudah tidak ada di kamar nya. Rakha panik mencari kesana kemari. Hingga atensi nya teralihkan saat melihat pintu menuju balkon sedikit terbuka, apakah gadis nya pergi ke balkon? 

Dengan segera rakha melangkah pergi mengecek ke balkon. Dan benar saja dilihat nya gadis itu sedang berdiri membelakangi menghadap ke depan balkon memandangi lampu-lampu kota yang menurut nya sangat indah. Tanpa aba-aba rakha langsung memeluk erat tubuh ramping mala dari belakang. 

Melihat lengan kekar melingkar di perut dan memeluk nya dengan erat mala terkejut bukan main. Gadis itu ingin mendorong dan melepaskan pelukan pria yang memeluk nya itu, namun sayang tenaga nya kalah besar. 

" Lepasin! Ngapain sih meluk-meluk aku! " Ucap mala kesal, karena ia tau siapa pria yang berani memeluk nya kalo bukan rakha. 

Pria itu hanya diam tanpa ingin menjawab, menghirup rakus aroma khas wangi bunga mawar di leher jenjang mala. Entah kenapa memeluk mala dan menghirup aroma gadis itu amarah nya dengan cepat mereda, kekesalan hati nya pun kian menghilang. Rakha terus mengeratkan pelukan nya, dia juga tanpa ragu mendusel ceruk leher mala. 

Mala di buat kesal oleh kelakuan nya, tapi dia tak bisa melawan. " Ih jangan kayak gitu geli tau! Lepasin! Nanti kalo ada yang liat gimana? Orang bisa salah paham! " Ucap mala. 

Nihil rakha tetap diam tak menjawab, tak ingin melepaskan pelukan nya. " Lepasin tuan rakha! Kamu punya telinga untuk mendengar ucapan ku kan? " Ucap mala sedikit meninggikan suara nya. 

Bukan menghentikan pelukan nya pria itu dengan cepat memutar badan mala agar menghadap nya dan memeluk nya kembali seakan tak ingin melepas pelukan tersebut. 

" Mau sampe kapan kayak gini? Kalo di liat orang gimana? Aku gamau mereka mikir macem-macem tentang kita. " Tanya mala sudah jengah. 

" Selama-lama nya juga boleh. Saya ga peduli mau ada yang liat juga! Saya gak takut!. Jawab rakha dengan terus mengerat kan pelukan nya. 

" Bisa-bisa aku sesak nafas kalo kamu eratin terus pelukan nya. " Ucap mala. 

" Kalo sesak nafas gampang, nanti saya kasih kamu nafas buatan. " Ucap rakha dengan tersenyum smirk. 

Mata mala melotot sempurna mendengar jawaban pria yang memeluk nya ini. " Dasar mesum! " Cicit mala.

" Kalo mesum sama kamu sih saya mau! Ayo mau kapan dan dimana? " Ujar rakha frontal. 

Glek.. 

Mala menelan kasar saliva nya, ia di buat bergidik ngeri mendengar kata-kata frontal keluar dari mulut rakha. 

" Sembarangan, emang aku cewek apaan! " Ujar mala. 

" Kamu cewe saya. Lebih tepat nya calon istri saya! " Ucap rakha, dengan kekehan kecil melihat ekspresi ketakutan mala. 

" Hah sejak kapan aku calon istri kamu! Baru kenal aja kemarin." Kaget mala. 

" Sebenarnya sudah dari lama saya mengklaim kamu milik saya, berhubung kamu baru mengetahui nya, jadi sejak saat ini saya bilang kamu calon istri saya! " Jawab rakha. 

" Emang aku udah bilang setuju? " Tanya mala. 

" Tanpa persetujuan dari kamu pun saya tetap mengklaim kamu milik saya! Dengar baik-baik, saya tidak suka penolakan! Apa yang saya katakan bukan lah sebuah pertanyaan! Melainkan sebuah pernyataan. " Jawab rakha tegas. 

Rakha melepaskan pelukan menangkup lembut pipi gadis itu. " Saya sangat sayang dan mencintai mu mala " Ucap rakha, menatap lekat mata indah mala. 

Mala masih terdiam, ia bingung dengan sikap pria di hadapan nya ini, dirinya merasa mereka baru kemarin saling mengenal, bisa-bisa nya pria ini malah mengklaim dirinya sebagai milik pria itu bahkan calon istri nya. Mala pun menatap lekat mata rakha, keduanya saling menatap dalam, bergelut dengan pikiran masing-masing. 

Gadis Kesayangan Bos MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang