Bab 62

3.1K 330 143
                                    

Harap bijak dalam membaca nya. Bab ini mengandung adegan kekerasan.

" Brengsek lu anjing! Bisa-bisa nya lu bawa jalang ke mansion ini." Bentak arsya dengan wajah yang sudah memerah.

" Terserah gua lah! Mansion-mansion gua, kenapa lu yang repot! " Balas rakha dengan wajah songong nya.

" Lu udah punya istri anjing! Sadarrr!" Sentak arsya dengan mencengkram kerah kemeja rakha.

" Gua gak perduli! Kalau lu mau, ambil aja! Gua udah gak tertarik sama cewek kampungan kayak dia! " Tunjuk rakha kearah mala yang sudah menatap diri nya tak percaya. Sesak rasa nya saat mendengar kata-kata tersebut terlontar secara gamblang dari mulut rakha.

Deg!

Lagi dan lagi hati mala bak terhantam batu besar saat mendengar ucapan yang terlontar secara jelas dari bibir rakha. Gadis ini benar-benar tak percaya, bibir yang dulu selalu mengucapkan kalimat manis kini berubah pedas dan tajam menyamai tajam nya pedang.

Bugh!

Pukulan keras kembali arsya layangkan pada wajah rakha, saking keras nya hingga membuat wajah pria itu menoleh ke samping dengan sudut bibir mengeluarkan sedikit darah.

" Setan! Lu cowok ter banci yang pernah gua kenal rakha! Apa papa pernah mengajari hal se brengsek ini sama lu?! Lu udah keterlaluan! Mala itu istri lu rakha! Gak sepantasnya lu mengatakan hal seperti itu. Kalau papa liat lu begini, gua yakin dia bakal kecewa banget ngeliat putra tunggal nya berlaku brengsek seperti ini! " Bentak arsya geram.

" Persetan dengan semua nya! Terserah! Gua gak peduli dengan hal apapun! Ini hidup dan pilihan gua! Kalian gak berhak mencampuri nya! Ambil sya kalau lu mau. Lu udah mendem lama perasaan buat mala kan? Sekarang gua kasih dia ke lu. Udah bosen soalnya." Balas rakha seraya terkekeh.

Semua nya ternganga, kalimat tak pantas itu benar-benar keluar dari mulut rakha. Mala diam dengan memendam luka hati yang teramat dalam. Pikir nya, memang dia mainan? Yang bisa di mainkan sesuka hati dan ketika sudah bosan ia akan di buang atau di campakkan?

" Ayo sayang kita ke kamar." Ajak rakha sembari memegang pinggang wanita tersebut.

" Rakha kamu mau bawa dia kemana?" Tanya mala dengan menahan tangan rakha.

" Ke kamar. Minggir." Sentak rakha dengan menepis tangan mala secara kasar, sampai-sampai mala hampir limbung dan jatuh ke lantai kalau saja arsya tidak sigap menahan tubuh nya.

" Rakha goblok! Jangan kasar sama cewek! " Teriak afan dengan gigi gemercik.

" Dia istri lu sendiri monyet! Lu kenapa sih jadi kasar begini? " Sambung nio tak menyangka.

" Mau ngapain lu bawa jalang itu ke kamar hah? " Tanya farel geram.

" Mau seneng-seneng lah? Apalagi? " Jawab rakha seraya terkekeh.

" Wah ni anak otak nya udah beneran gak waras. Jangan sampe gua sembur muka lu pake kembang tujuh rupa! " Cibir zaki terheran-heran.

" Dukun lu? " Tanya ebi polos.

" Mendadak jadi dukun gua! Supaya bisa nyadarin otak si rakha biar gak geser ke samudra atlantik." Jawab zaki.

" Ayo sayang." Ajak rakha dengan kembali menarik pergelangan tangan wanita itu dan menghiraukan semua nya.

" Rakha anjing! Gak usah macem-macem lu! Kalau lu mau seneng-seneng bawa tu jalang ke hotel! " Sentak seluruh anggota The Black Vagos seraya ingin memukuli rakha, tapi mala dengan sekuat tenaga menahan dan melerai agar keributan tidak semakin besar.

Gadis Kesayangan Bos MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang